Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Covid-19 yang Lebih Khas Dibanding Batuk

Kompas.com - 02/10/2020, 11:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC News

Namun jika Anda benar-benar kehilangan indra penciuman, peneliti mengatakan, kemungkinana besar itu adalah tanda virus corona.

"Hal yang harus diwaspadai adalah hilangnya penciuman tanpa hidung tersumbat atau berair," jelas Prof. Batterham.

Kehilangan penciuman menjadi gejala Covid-19 karena virus corona SARS-CoV-2 menyerang sel-sel yang ditemukan di bagian belakang hidung, tenggorokan, dan lidak.

Kehilangan penciuman dan pengecap karena Covid-19 berbeda dengan saat Anda pilek, di mana saluran udara tersumbat dan hidung berair.

Peneliti King's College London yang menjalankan Covid Symptom Study sebelumnya memperkirakan 60 persen orang dengan virus corona kehilangan indra penciuman atau perasa.

Bahaya kehilangan indra penciuman dan pengecap

Meski kehilangan penciuman dianggap sebagai gejala ringan dan tidak perlu dirawat ke rumah sakit, Prof Batterham menunjukkan potensi bahaya kehilangan indra penciuman seperti tidak dapat mendeteksi asap, kebocoran gas, atau makanan gosong.

Ilustrasi hidung menjadi lokasi yang tepat sebagai jalur masuknya virus.Shutterstock Ilustrasi hidung menjadi lokasi yang tepat sebagai jalur masuknya virus.

Jika kondisi ini diderita dalam jangka waktu lama, hal tersebut juga dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup.

Ribuan orang melaporkan secara online tentang pengalaman mengkhawatirkan termasuk menyebabkan kebakaran dan tidak bisa mencium bau asap.

Baca juga: Banyak Pasien Covid-19 yang Sembuh Tetap Tak Bisa Mencium Bau

Beberapa telah memperhatikan terus-menerus mencium bau "sampah" tengik atau hanya mengecap rasa logam. Sementara yang lain mendapati diri mereka tidak dapat mencicipi makanan selama berbulan-bulan setelah bersih dari virus.

""Kelompok orang yang hanya kehilangan bau tanpa mengalami gejala lain juga dapat menimbulkan "risiko terbesar" bagi orang lain karena mereka mungkin merasa sehat secara umum dan terus menjalani kehidupan sehari-hari," kata Prof Batterham.

Meskipun keduanya sering berjalan bersama, kehilangan atau perubahan membaui lebih sering terjadi daripada kehilangan indra perasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com