Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pasien Covid-19 yang Sembuh Tetap Tak Bisa Mencium Bau

Kompas.com - 09/09/2020, 08:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Di awal pandemi Covid-19, muncul beberapa laporan yang mengatakan virus corona telah menyebabkan indra penciuman melemah.

Awalnya, sulit sekali untuk memahami seberapa akurat laporan ini, karena siapapun yang terkena flu biasa juga kehilangan indra penciuman dan sakit kepala.

Namun, para pakar dengan cepat menyadari bahwa hilangnya indra penciuman yang disebabkan Covid-19, jauh lebih parah dari sekedar hidung yang tersumbat.

Sekelompok peneliti global, termasuk dari Australia, saat ini masih mendalami bagaimana virus corona dapat menyebabkan hilangnya indra penciuman.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Mengapa Virus Corona Sebabkan Hilangnya Penciuman dan Rasa

"Dampak yang ditimbulkan pada indra penciuman tidak hanya lebih parah daripada penyakit menular lainnya, tapi kemungkinan juga lebih lama," kata Eugeni Roura, ilmuwan nutrisi dari University of Queensland yang ikut terlibat dalam penelitian ini.

Penemuan Profesor Roura dan sesama ilmuwan mungkin bisa menjelaskan mengapa butuh waktu lama bagi orang yang pernah terpapar virus tersebut untuk mendapatkan kemampuan penciumanya kembali.

Mengenal fungsi indra penciuman

Pertama, mari kita mengenal bagaimana cara kerja indra penciuman dan indra perasa ketika badan sehat dan berfungsi secara normal.

"Mereka (indera penciuman dan perasa) adalah sensor penjaga gerbang," kata Alex Russell, peneliti senior pascadoktoral di CQUniversity, yang mendalami ilmu penciuman.

"Fungsinya adalah untuk menjauhkan makanan basi atau beracun untuk masuk ke dalam tubuh."

Sementara itu, cara bekerja indra perasa sifatnya lebih sederhana.

Lidah manusia dibungkus oleh buntalan sel sensorik, yang dikenal dengan pengecap, yang membedakan rasa manis, asam, asin, pahit, dan gurih atau umami, termasuk 'chemestesis' untuk mengecap rasa pedas.

Pada indra penciuman, fungsinya bukan hanya untuk mengenali aroma makanan.

Ilustrasi hidungshutterstock Ilustrasi hidung

Ketika udara melewati selaput lendir di hidung kita, zat kimia di udara larut ke dalam selaput tersebut dan secara langsung terdeteksi oleh reseptor di dalam rongga hidung, yang ilmuwan kenal dengan nama epitel olfaktorius, kemudian mengirim sinyal ke otak.

"Kalau indra penglihatan, sinyal yang kita dapatkan dari mata harus melalui sedikit pemrosesan sebelum kita bisa berpikir apa yang sedang kita lihat. Pada indra penciuman tertanam di bagian otak kita, seperti ingatan dan emosi."

Inilah mengapa, menurut Dr Russell, mudah sekali bagi manusia untuk mengembalikan memori masa lalu dari indra penciuman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com