Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Lensa Lapan, Apa Itu Fenomena Nebula Seperti Awan Warna-warni?

Kompas.com - 21/09/2020, 18:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menangkap pemandangan indah berupa langit malam yang bertabur bintang-gemintang dan hiasan layaknya awan berwarna-warni yang disebut Nebula.

Lantas, apa itu fenomena Nebula dan mengapa berwarna-warni?

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Emanuel Sungging menjelaskan bahwa Nebula itu seperti awan, tetapi tersusun dari debu dan gas, yang bisa terionisasi saking panasnya.

Alhasil, dari proses ionisasi panas yang terjadi itu membuat Nebula tampak berwarna-warni di langit.

Baca juga: Nebula Kupu-kupu, Pemandangan Unik Ledakan Bintang Ditangkap Nasa Hubble

 

"Jadi warna-warni itu bisa menceritakan kondisi panasnya si nebula," kata Emanuel.

Untuk diketahui, dalam ilmu astronomi, warna merah menandakan dingin, sedangkan biru pertanda panas.

Sehingga, jika Nebula yang Anda saksikan di langit berwarna cenderung semakin membiru artinya ionisasi yang terjadi semakin panas kondisinya.

Bagaimana dan kapan Nebula terjadi?

Fenomena Nebula itu sendiri, kata Emanuel, bisa terjadi karena adanya sisa ledakan supernova ataupun sisa-sisa bintang yang telah mati.

Pencitraan teleskop Nasa Hubble, wujud spektrum cahaya dari NGC 6302 atau yang dikenal sebagai Nebula Kupu-kupu. Nebula dari bintang yang mengakhiri hidupnya yang dikenal sebagai peristiwa supernova atau ledakan bintang.NASA, ESA and J. Kastner (RIT) Pencitraan teleskop Nasa Hubble, wujud spektrum cahaya dari NGC 6302 atau yang dikenal sebagai Nebula Kupu-kupu. Nebula dari bintang yang mengakhiri hidupnya yang dikenal sebagai peristiwa supernova atau ledakan bintang.

Nebula ini bisa terjadi umumnya pada saat tahap setelah kematian bintang, dan menjadi tempat kelahiran bintang baru.

Namun, ternyata hal ini berbeda dengan penyebab Nebula Amerika Utara (NGC 7000) yang diambil pada panjang gelombang H-alpha, O III dan S II di Balai Pengelola Observatorium Nasional, Kupang.

Gambar yang tertangkap layar oleh M Rayhan dari Planetarium dan Observatorium Jakarta, bersama MD Danariantor dari BPON Lapan, merupakan komposit citra observasi selama 4 jam 40 menit.

Baca juga: Teleskop Hubble Tangkap Penampakan Nebula Misterius

 

Pada fenomena Nebula Amerika Utara (NGC 7000) di Kupang ini, menurut Emanuel, bukanlah disebabkan adanya ledakan supernova maupun sisa-sisa bintang mati.

"Bukan, kebetulan nebula ini disebut sebagai nebula emisi. Kebetulan di daerah tersebut banyak awan hidrogen, dan mengalami proses pemanasan oleh bintang di dalamnya," jelasnya.

Gas hidrogen ini terionisasi oleh radiasi bintang ganda muda yang sangat panas, sehingga menyebabkan gas dan debu yang tersusun tersebut berwarna-warni layaknya penampakan awan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com