KOMPAS.com - Anda mungkin akrab dengan suara berisik kucing terutama saat birahi.
Bahkan, semua orang mungkin pernah mendengar kucing mengerang dan berteriak dengan suara khas. Dan kita pun tahu, itu suara kucing mau kawin.
Namun, kenapa kucing sangat berisik saat kawin?
Baca juga: Kamasutra Satwa: Kibaskan Ekornya ke Samping, Tanda Anjing Betina Siap Kawin
Sebenarnya, yang mengeong pertama kali adalah kucing betina. Mereka mengeluarkan suara bising ketika sudah mulai berahi. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian kucing jantan,
Ketika jantan mulai membalas mengeong, proses kawin dimulai dan suara mengeong keduanya akan terdengar lebih keras. Ini seperti suara kucing menjerit atau sedang berkelahi.
Baca juga: Kamasutra Satwa: Katak Brasil Lakukan Poligini, Kawin dengan 2 Betina
Dilansir Animal Wised, Senin (25/05/2020), alasan kucing kawin bersuara sangat berisik karena penis kucing berduri.
Penis kucing ditutupi dengan duri keratin kecil yang berfungsi untuk merangsang ovulasi betina. Spikula penis ini menginduksi ovulasi.
Selain itu duri juga berfungsi agar penis tidak terpeleset saat kawin.
Lantas, apakah duri dapat menyebabkan pendarahan dan bahkan membahayakan betina?
Tentu tidak. Duri di penis kucing hanya memicu stimulus neuroendokrin yang memicu syok hormonal (LH).
Hormon ini akan mulai bekerja antara 24 sampai 36 jam setelah kawin.
Perilaku kucing betina pun sangat dramatis setelah kawin.
Begitu jantan mulai melepaskan penisnya, pupilnya membesar dan 50 persen betina menangis atau mengeong, dengan nada yang keras.
Kebanyakan kucing betina menyerang pejantan dengan sangat agresif usai kawin. Mereka berputar kemudian menjilat area genitalnya selama 1 hingga 7 menit.
Kucing betina mencapai kematangan seksual antara usia 5 sampai 9 bulan.