Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos dari Maut, Kumbang Ini Bertahan Hidup meski Telah Dimakan Katak

Kompas.com - 08/08/2020, 10:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ditelan hidup-hidup oleh katak memang sudah jadi bagian dari kehidupan sebagian besar serangga.

Namun, beda cerita dengan serangga satu ini. Alih-alih berakhir di perut sang katak, spesies kumbang air tersebut justru mampu bertahan hidup dan menyelinap keluar melalui anus si katak.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (7/8/2020), saat katak kolam Pelophylax nigromaculatus melihat kumbang air Regimbartia attenuata, katak dengan cepat bereaksi cepat dengan menangkapnya.

Selanjutnya, tak perlu ditanyakan karena katak dengan segera menelan kumbang hidup-hidup.

Baca juga: Katak Kantong Buah Zakar Raksasa Terancam Punah, Diburu untuk Obat

Namun, ternyata kumbang air ini punya keunikan yang tak dimiliki serangga lain. Setelah diamati, kumbang berhasil selamat dalam waktu enam jam. Kumbang keluar dari pencernaan katak melalui anus dalam keadaan hidup.

Peneliti menyebut bahwa kumbang Regimbartia attenuata mampu merangsang refleks buang air besar pada katak, sehingga untuk sementara katak akan membuka anusnya. Sebagai informasi, katak biasanya tak buang air begitu cepat setelah makan. Kemungkinan kumbang menggunakan kaki dan tubuh untuk merangsang usus belakang katak.

Temuan ini berhasil diamati oleh Shinji Sugiura, profesor di Sekolah Pascasarjana Ilmu Pertanian di Universitas Kobe di Jepang.

Sugiura melakukan pengamatan pada kumbang sejak September 2019 di laboratorium. Ia sengaja memberikan makan pada katak Pelophylax nigromaculatus dengan kumbang air. Setelah beberapa saat, ia heran melihat kumbang muncul dan hidup.

"Saya menggunakan kamera video untuk merekam perilaku itu dan terkejut melihat rekaman kumbang melarikan diri dari lubang anus katak," ungkap Sugiura.

Baca juga: Ahli Ciptakan Kamera Super Mini untuk Kumbang, Ini Tujuannya

Percobaan juga sempat dilakukan pada kumbang air jenis lain, yakni Enochrus japonicus. Namun, semua kumbang akhirnya mati dalam pencernaan katak. Sehingga, menurutnya, kumbang R. attenuata telah mengembangkan beberapa jenis pertahanan terhadap katak di habitat berawa mereka.

Studi ini merupakan yang pertama dalam mendokumentasikan pelarian diri mangsa dari lubang anus predator. Selain itu, juga menunjukkan bahwa mangsa dapat merangsang buang air untuk mempercepat usaha keluar dari tubuh predator.

Penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.

 

Sumber: https://www.livescience.com/beetle-escape-frog-butt.html

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com