Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Tidak Terdiagnosis, Kenali Penyakit Autoimun Sjogren's Syndrome

Kompas.com - 07/08/2020, 19:30 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

"Akhirnya saya diberitahukan oleh dokter bahwa menderita sindrom Sjogren," ujar Yennel.

Untungnya, diagnosis dan penanganan yang tepat bisa mengembalikan kemampuan Yennel untuk berjalan kembali. Dia pun tidak mengalami gejala sisa.

Baca juga: Bisakah Orang dengan Penyakit Autoimun Tertentu Memiliki Penyakit Autoimun Lain?

Diagnosis dan penanganan Sjogren's Syndrome

Alvina berkata bahwa gejala yang dialami oleh Yennel tergolong lengkap, yakni tidak hanya menyerang kelenjar saja tetapi juga sudah sistemik.

Namun, kebanyakan kasus Sjogren's Syndrome tidak menunjukkan gejala selengkap Yennel. Hal ini menyulitkan dokter dalam mendiagnosis Sjogren's Syndrome.

Namun, bila ada kecurigaan Sjogren's Syndrome maka bisa dilakukan prosedur diagnosis yaitu anamnesis (wawancara dengan pasien atau orangtua pasien), mengidentifikasi gejala-gejala yang sesuai dan melakukan pemeriksaan penunjang sesuai kecurigaan dokter, seperti tes produksi air mata (tes schirmer) atau tes produksi saliva.

Diagnosis Sjogren's Syndrome kemudian bisa dilakukan dengan melakukan tes ANA karena 83 persen pasien penyakit ini positif tes ANA.

Apabila benar mengidap Sjogren's Syndrome, maka penanganannya bisa berupa:

1. Perubahan pola hidup
- Berhenti merokok
- Menghindari minum yang mengandung kafein, menjaga kebersihan gigi dan mulut, mengurangi konsumsi gula
- Menghindari lingkungan yang kering, tidak terlalu lama di depan komputer atau membaca dan menggunakan kacamata
- Manajemen stres
- Melakukan Aktivitas fisik
- Mengonsumsi vitamin D, seperti vitamin Prove D3-1000 IU dan Prove D3 Drops dari PT Kalbe Farma Tbk.

2. Terapi simtomatik untuk mengurangi gejala

3. Mengonsumsi obat yang memodulasi sistem tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com