Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2020, 16:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Sebagai perbandingan, WHO mengestimasi sekitar 250.000 – 500.000 jiwa meninggal dunia akibat flu musiman setiap tahunnya.

5. Tidak menempatkan lansia pada kelompok risiko tinggi

Tidak seperti Covid-19 yang menempatkan lansia pada kelompok risiko tinggi, galur virus flu babi yang menjadi pandemi tahun 2009 lebih menyerang orang dengan imunitas yang baik.

Hal ini disebut kasus yang tidak biasa, dan merupakan karakteristik dari pandemi di tahun tersebut.

Para ilmuwan memprediksi orang-orang di atas usia 25 tahun diprediksi mendapatkan proteksi atau antibodi terhadap virus-virus yang telah ada sebelumnya.

6. Gejala yang tidak seperti infeksi influenza lainnya

Virus baru ini menimbulkan gejala yang tidak biasa dan tidak sama dengan virus-virus flu sebelumnya. Mayoritas kematian disebabkan oleh infeksi virus pada orang berusia muda dan sehat.

Ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan riwayat penyakit paru memiliki risiko tingkat keparahan yang lebih tinggi dibanding kelompok lainnya.

Tidak sedikit orang yang sehat kemudian mengalami pneumonia dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang menyebabkan kesulitan bernapas. Ini juga merupakan karakteristik flu babi yang menjadi pandemi 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com