Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kucing Emas, Spesies Langka yang Masuk Perangkap Babi

Kompas.com - 18/06/2020, 13:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Seekor kucing emas (Catopuma temminckii) terjerat di perkebunan milik warga di Nagari atau Desa Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Hewan langka yang dijuluki golden cat atau fire cat ini terjebak di perangkat babi hingga melukai kaki kiri bagian depannya.

"Kucing langka itu terjerat perangkap babi milik warga, Selasa kemarin. Sekarang sudah dievakuasi," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Bukittinggi, Vera Chiko, yang dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Chiko menceritakan, penemuan satwa yang dilindungi itu berawal dari informasi warga yang menemukannya di salah satu ladang.

Baca juga: Kucing Berkutu Penting untuk Segera Diobati, Ini Sebabnya

Setelah mendapat kabar itu, pihak BKSDA Bukittinggi langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Kucing emas itu usianya remaja, sekitar 4 tahun. Dia merupakan kucing emas jantan yang ukurannya sebesar anjing dewasa.

"Info dari warga, perangkap itu sudah dipasang dua hari yang lewat. Warga juga menyebutkan kucing emas sering ditemui di kawasan itu," jelas Chiko.

Pada bulan Maret 2018, kucing emas juga sempat menghebohkan warga Gempong Masjid, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat.

Saat itu, kucing emas itu masuk ke garasi warga.

Mengenal kucing emas

Kucing emas Asia (C. temminckii) dapat ditemukan di wilayah tropis dan subtropis di Asia barat daya, mulai dari China dan India, hingga Semenanjung Melayu, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Jika dibandingkan dengan kucing kampung, kucing emas memiliki ukuran dan suara yang berbeda. Tak jarang, warga yang melihat kucing emas kerap mengira sebagai anak harimau.

Kendati disebut kucing emas, warna bulu C. temminckii cukup bervariatif. Ada yang berwarna emas kecokelatan, cokelat, hitam, merah rubah, dan abu-abu.

Persebaran habitat kucing emas (Catopuma temminckii)www.iucnredlist.org Persebaran habitat kucing emas (Catopuma temminckii)

Kucing emas Asia memiliki ciri khas, yakni warna garis putih dan hitam memanjang dari mata hingga leher. Kemudian bagian bawah perut, kaki bagian dalam, dan bawah ekor biasanya berwarna putih.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, 14 Maret 2018, Sunarto yang merupakan ahli ekologi satwa liar dawi World Wildlife Fund (WWF) mengatakan bahwa spesies kucing emas masih satu famili dengan harimau, yaitu Felidae.

Kucing emas merupakan salah satu kucing hutan. Sunarto menyebut ada 9 jenis kucing hutan, antara lain harimau, macan tutul, macan dahan, dan kucing emas.

"Untuk kucing emas, ukurannya sedikit lebih kecil dibanding macan dahan dan lebih besar dibanding kucing kampung. Perkiraan kasar saya ukurannya 60-80 sentimeter," kata Sunarto saat itu.

Mereka juga merupakan pemanjat ulung dan hewan yang dapat berburu.

Jika keberadaannya terusik atau terganggu, sangat mungkin kucing dapat menyerang.

Lembaga internasional untuk konservaasi alam (IUCN) yang fokus menangani hewan-hewan terancam punah menyatakan bahwa kucing emas statusnya Near Threatened atau rentan punah.

Seekor Kucing Emas Asia (Catopuma temminckii) liar berada di salah satu garasi rumah warga di Desa Masjid, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Senin (12/3/2018). Keberadaan kucing emas liar yang digolongkan salah satu satwa Near Threatened (hampir terancam) tersebut di permukiman warga, diduga karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat.ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS Seekor Kucing Emas Asia (Catopuma temminckii) liar berada di salah satu garasi rumah warga di Desa Masjid, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Senin (12/3/2018). Keberadaan kucing emas liar yang digolongkan salah satu satwa Near Threatened (hampir terancam) tersebut di permukiman warga, diduga karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat.

Kendati secara global statusnya rentan punah tapi belum tentu status yang sama juga dinyatakan di Indonesia.

Dalam beberapa kasus, ada hewan yang berstatus aman secara global tapi di Indonesia statusnya sudah terancam punah.

Baca juga: Kasus di Sragen, Benarkah Kutu Kucing Bisa Bunuh Manusia?

"Jujur saja untuk kucing emas di Indonesia kami belum memiliki datanya," ujar Sunarto.
Spesies yang habitatnya ada di hutan dan dataran tinggi ini menurut Sunarto tetap terancam.

Buktinya, kita akrab dengan pemberitaan soal harimau tapi asing dengan kucing emas.

Ada beberapa hal yang mengancam populasi kucing emas ini, yakni keberadaan hutan dan perburuan.

Menurut Sunarto, kucing emas berbeda dengan kucing batu yang bisa hidup di perkebunan kelapa sawit.

Kucing emas biasa hidup di padang rumput, hutan, dan kebun. Jika hutan habis dibabat dan dijadikan perkebunan kelapa sawit, habitat asli C. temminckii juga terancam.

"Kita belum pernah dengar kucing emas bisa hidup di (perkebunan) sawit. Hal ini yang perlu menjadi kekhawatiran," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com