Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan #DiRumahAja Ampuh Kurangi Penularan Corona

Kompas.com - 21/05/2020, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah kajian ilmiah menunjukkan semakin banyak orang berada di rumah, maka semakin kecil jumlah transmisi atau penularan virus corona SARS-CoV-2 di Jakarta.

Kajian ilmiah tersebut dikeluarkan oleh tim ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Berdasarkan kajian ilmiah itu pula, Gubernur Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama14 hari. Mulai 22 Mei, hingga 4 Juni 2020.

Baca juga: Ahli: Jangan Longgarkan PSBB, Jangan Mimpi Pandemi Berakhir Juni

Dalam kajian ilmiah tersebut, terdapat grafik yang menunjukkan penurunan jumlah penularan Covid-19 akibat semakin banyak proporsi orang yang di rumah saja. Serta, potensi semakin tinggi penularan jika semakin banyak orang di luar rumah.

Lantas apakah penurunan kasus Covid-19 hanya seputar proporsi masyarakat di rumah saja, atau karena banyak warganya yang sudah pulang kampung?

Pakar epidemiologi FKMUI, Pandu Riono menjawab bahwa hasil kajian grafik yang menunjukkan adanya penurunan penularan Covid-19 di DKI Jakarta hanya mengambil proporsi penduduk yang tinggal di rumah saja selama PSBB.

Baca juga: Nekat Berkerumun saat PSBB, Ingat Risiko Penularan Virus Corona Tinggi

Pandu menyebutkan hal ini tidak berkaitan dengan banyaknya orang yang sudah pulang kampung.

"Indikatornya (grafik hasil kajian ilmiah) proporsi. Proporsi penduduk stay at home," kata Pandu kepada Kompas.com, Kamis (21/5/2020).

Kajian yang dilakukan oleh Pandu dan timnya dapat menghasilkan data penurunan akibat indikator proporsi warga di rumah saja, dari pengumpulan data yang dihimpun secara statistik.

Baca juga: 9 Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Masyarakat Terhadap Upaya PSBB

Namun secara sederhana, Pandu menjelaskan bahwa proporsi penduduk yang tinggal di rumah saja selama PSBB berasal dari big data google mobility index yang dikumpulkan dari para pengguna Android.

Pandu juga mengaitkan dengan data laporan kasus pemerintah melalui analisis statistik.

Hasil kajian penurunan kasus Covid-19 Jakarta

Sejak diberlakukannya PSBB di Jakarta, angka proporsi warga berada di rumah meningkat sampai hampir 60 persen.

Bersamaan dengan itu, dua minggu kemudian, perlahan laporan kasus Covid-19 di Jakarta mulai menurun.

"Efek proporsi yang tinggal di rumah capai 60 persen, dua minggu kemudian terlihat penurunan kasus di Jakarta," kata dia.

Baca juga: 3 Salah Kaprah Penerapan PSBB di Indonesia dan Solusinya

Pada Maret 2020, angka reproduksi atau tingkat penularan awal (R0) di DKI Jakarta adalah empat. Maksudnya adalah satu orang bisa menulari Covid-19 kepada empat orang lainnya.

Setelah hampir 60 persen warga di rumah saja selama PSBB, pada 17 Mei angka reproduksi menjadi 1,11, dan dianggap sudah mulai stabil pada dua hingga tiga minggu terakhir.

Diharapkan dengan diperpanjangnya PSBB, dapat menekan angka ideal reproduksi atau penularan menjadi di bawah satu.

Baca juga: Lawan Corona, 2 Saran Ahli agar PSBB dan Social Distancing Efektif Berjalan

Sebab menurut Pandu, hingga saat ini PSBB memang sebaiknya masih tetap dilakukan karena pandemi Covid-19 belum berakhir dan terkendali.

"Belum memenuhi kriteria pelonggaran (PSBB)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com