KOMPAS.com - Infertilitas atau gangguan kesuburan tentu tidak diinginkan oleh pasangan suami istri.
Beberapa penelitian menyebutkan kemandulan juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah, dr Shanty Olivia Jasiwan SpOG-KFER, gaya hidup merupakan salah satu faktor risiko kemandulan yang bisa dimodifikasi.
Baca juga: Kerja Lembur Picu Penyakit Jantung Hingga Kemandulan
Ia menuturkan bahwa memperbaiki gaya hidup akan berpengaruh juga dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Berikut beberapa gaya hidup yang masih bisa diperbaiki untuk meningkatkan kesuburan.
1. Menunda usia menikah dan hamil pada wanita
Menurut Shanty, menunda usia pernikahan atau kehamilan merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan suami istri mendapatkan keturunan.
"Pasalnya, kesuburan seorang wanita akan menurun sesuai dengan bertambahnya usia," kata dia.
Terutama usia wanita di atas 37 tahun, ketika kuantitas dan kualitas sel telur menurun cepat dan akan merosot drastis hingga akhirnya menopause.
2. Merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak buruk pada kesuburan, namun pada kesehatan secara umum.
Pada pria, merokok dapat menyebabkan menurunnya produksi sperma, motilitas atau pergerakan, dan morfologi atau bentuk yang normal. Selain itu, hal ini juga memiliki efek terhadap kerusakan DNA atau materi genetik dari sperma pria.
Sementara itu pada wanita, kandungan di dalam rokok selain dapat mengacaukan hormon juga dapat mempengaruhi kualitas sel telur.
3. Sering terpapar dengan suhu yang tinggi
Dikatakan Shanty, suhu udara yang terlalu tinggi terutama di sekitar buah zakar, misalnya kolam air panas atau sauna, terbukti dapat mengganggu kesuburan pada pria akibat produksi sperma yang berkurang.