Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menyentuh Wajah agar Tak Tertular Corona, Ini Alasannya

Kompas.com - 04/03/2020, 13:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Antara lain mencuci tangan dengan benar dan menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker terutama jika sedang sakit, juga menjaga imunitas tubuh.

Namun, upaya yang kerap terlupakan adalah untuk tidak menyentuh seluruh bagian wajah ketika sedang berada di ruang publik, atau ketika belum mencuci tangan.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Begini Cara Mencuci Tangan yang Benar

Hal yang kerap terjadi adalah kita mengenakan masker saat berada di ruang publik, namun masker tersebut tidak rapat. Tangan kita menyentuh fasilitas umum, kemudian menggosok bagian wajah.

Virus SARS-CoV-2 ditularkan lewat droplets (dahak), sehingga jika dahak tersebut menempel di fasilitas umum, kita dengan tidak sengaja ‘memindahkan’ virus tersebut ke wajah.

Padahal, World Health Organization (WHO) serta Center for Disease Control and Prevention menghimbau masyarakat untuk mencuci tangan dan jangan menyentuh bagian wajah.

Baca juga: Lebih dari 48.000 Orang Sembuh dari Virus Corona, Kok Bisa?

Ini adalah himbauan yang sangat sederhana, namun rupanya paling sulit dilakukan.

“Menyentuh bagian wajah, entah itu mengucek mata atau menggosok hidung, adalah kebiasaan yang dilakukan sejak lama. Ini kebiasaan yag sulit dihilangkan, karena Anda melakukannya secara tidak sadar,” tutur William Sawyer, dokter yang merupakan founder Henry and Hand, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (4/3/2020).

Henry and Hand sendiri merupakan organisasi non-profit yang berfokus pada sanitasi dan higienitas tangan.

“Hal itu merupakan kebiasaan, dan kebiasaan itu sulit dihilangkan,” tambahnya.

24 kali per jam

Studi yang dilakukan tahun 2015 menyebutkan bahwa dalam satu jam saja, kita rata-rata menyentuh wajah sekitar 24 kali. Sebanyak 44 persen di antaranya mencakup kontak dengan mata, hidung, atau mulut.

Dengan kata lain, Anda menyalurkan bakteri yang ada di gagang pintu, ponsel, dan permukaan lainnya ke dalam tenggorokan, kerongkongan, hingga paru-paru.

Sawyer mengatakan, apabila Anda tidak menyentuh Zona T (mata, hidung, mulut), lebih besar kemungkinan Anda untuk tidak terinfeksi.

Baca juga: Apa Saja yang Harus Diketahui Ibu Hamil Soal Virus Corona?

“Ini adalah perilaku yang lebih baik dibanding menunggu hadirnya vaksin. Hanya dengan meninggalkan kebiasaan menyentuh wajah. Berhenti menyentuh, menjilat, menggigit, menggosok, adalah cara yang paling efektif untuk menghentikan pandemi,” tambah Sawyer.

Profesor psikologi dari University of Oregon, Elliot Berkman, mengatakan bahwa menghilangkan kebiasaan untuk tidak menyentuh wajah sangat sulit dihilangkan.

Ada beberapa cara untuk mengakalinya. Salah satunya adalah dengan memegang tisu, sehingga ketika Anda ingin menggaruk atau menggosok hidung/ mulut, tutupi jari Anda dengan tisu.

Jika tak sempat cuci tangan, pakailah hand sanitizer sebelum Anda menyentuh wajah. Jangan lupa untuk mencuci tangan yang benar usai berada di ruang publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com