Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Kesehatan Kulit Berhubungan dengan Kondisi Usus

Seperti apa hubungan kulit-usus

Kulit adalah organ tubuh terbesar dan digunakan tubuh untuk mengeluarkan racun serta limbah, juga merupakan garis pertahanan pertama melawan bakteri dan patogen berbahaya.

Kulit sering kali menjadi barometer yang bagus untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam usus, dikutip dari Byrdie.

Para ahli mengatakan, mikrobioma usus kita juga berperan dalam kesehatan kulit, mulai dari memengaruhi kondisi tertentu hingga membantu penyembuhan luka.

Mikrobioma memainkan peran penting dalam berbagai macam kelainan kulit, mulai dari jerawat, ketombe, bahkan kanker kulit, menurut sebuah studi tahun 2021 pada jurnal Microorganisms.

“Tidak hanya mikrobioma kulit yang berubah, tetapi secara mengejutkan banyak penyakit kulit juga disertai dengan perubahan mikrobioma usus,” para penulis penelitian mencatat.

Penelitian terbaru pada jurnal Nature Communications juga mengemukakan bahwa kerusakan pada kulit membuat pertahanan usus tidak seimbang dan mengubah komposisi mikrobioma usus.

Mikrobioma adalah pengatur utama sistem kekebalan tubuh karena bertujuan untuk mempertahankan homeostatis melalui komunikasi dengan jaringan dan organ, dilansir dari CBS News.

Jadi, ketika keseimbangan mikrobioma kulit atau usus terganggu, terjadi ketidakseimbangan yang disebut disbiosis yang dapat mengubah respons imun dan memicu berkembangnya penyakit kulit.  

Terkadang hubungannya jelas, misalnya, jika minum susu memicu gangguan pencernaan, gatal-gatal, ruam, atau eksim. Di lain waktu, hubungan antara usus kita dan keluhan kulit kita bisa jadi lebih sulit dikenali.

Mendukung koneksi kulit-usus

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan usus dan kulit, yang nantinya akan menghasilkan hubungan positif antara keduanya.

Pertama, mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Menurut para ahli hal tersebut, sangat penting dalam mendukung mikrobioma usus kita, dikutip dari CBS News.

Kedua, menjaga kesehatan kulit dengan mengurangi mandi air panas, menggunakan pembersih yang lembut, dan penggunaan pelembap. 

Sebab, ketika kulit yang berperan sebagai penghalang rusak maka ada peningkatan risiko infeksi atau patogen memasuki tubuh melalui kulit, menurut Science Alert.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/04/29/123400523/studi-kesehatan-kulit-berhubungan-dengan-kondisi-usus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke