Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Menelan Biji Pepaya Berbahaya bagi Kesehatan?

KOMPAS.com - Saat mengonsumsi pepaya, umumnya, kita akan membuang bijinya dan hanya makan daging buahnya yang manis.

Perlu diketahui bahwa biji pepaya tidak hanya dapat dimakan, tetapi juga bergizi tinggi dan menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Namun, beberapa efek samping mungkin perlu dipertimbangkan sebelum mengonsumsinya.

Biji pepaya bergizi tinggi

Biji pepaya mengandung berbagai mikronutrien penting. Buah ini sangat tinggi polifenol dan flavonoid, dua senyawa yang bertindak sebagai antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan.

Antioksidan bertugas melawan radikal bebas penyebab penyakit untuk mencegah stres oksidatif dan menangkal penyakit kronis.

Terlebih lagi, biji pepaya mengandung banyak asam lemak tak jenuh tunggal yang sehat, termasuk asam oleat.

Menurut sebuah penelitian pada penderita diabetes tipe 2, pola makan tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) masing-masing sebesar 19 dan 22 persen.

Tak hanya itu, biji pepaya menyediakan serat dalam jumlah besar. Meningkatkan asupan serat dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Konsumsi serat yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan obesitas.

Risiko masalah kesehatan

Meskipun biji pepaya dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, ada beberapa potensi masalah kesehatan yang melingkupinya, di antaranya adalah:

  • Dapat menurunkan kesuburan

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa biji pepaya dapat mengurangi kesuburan.

Misalnya, sebuah penelitian menemukan, pemberian ekstrak biji pepaya dalam dosis besar kepada monyet dapat menyebabkan azoospermia, yang ditandai dengan kurangnya sperma dalam air mani.

Kemudian, sebuah penelitian pada tikus mendapat temuan serupa, dengan melaporkan bahwa ekstrak biji pepaya mengurangi jumlah sperma dan motilitas sperma.

Meski demikian, penelitian ini menggunakan dosis biji pepaya yang jauh lebih tinggi daripada yang biasanya dikonsumsi kebanyakan orang.

Selain itu, penelitian pada manusia juga diperlukan untuk melihat bagaimana konsumsi pepaya dalam jumlah yang biasa dapat memengaruhi kesuburan.

  • Bisa berbahaya dalam jumlah tinggi

Biji pepaya mengandung benzyl isothiocyanate, senyawa yang juga ditemukan pada banyak jenis sayuran. Dalam penelitian tabung reaksi, senyawa ini dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, terutama dalam pencegahan kanker.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tersebut juga bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Misalnya, sebuah penelitian tabung reaksi menunjukkan, pemberian benzil isothiocyanate langsung ke sel individu menyebabkan kerusakan signifikan pada DNA. Namun, peneliti mencatat bahwa pemberian benzil isothiocyanate pada tikus hidup tidak memiliki efek yang sama.

Sementara itu, penelitian pada tikus menemukan bahwa y memiliki efek toksik pada sel-sel sehat. Khususnya, ini adalah penelitian pada hewan dan sel yang mengamati efek benzil isothiocyanate dalam dosis yang sangat terkonsentrasi.

Saat ini, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana benzil isothiocyanate yang ditemukan dalam biji pepaya dapat memengaruhi kesehatan manusia.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/13/210000623/apakah-menelan-biji-pepaya-berbahaya-bagi-kesehatan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke