Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Permen Karet Berusia 10.000 Tahun Ungkap Pola Makan Remaja Zaman Batu

KOMPAS.com - Remaja yang hidup di zaman batu sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu ternyata sudah mengenal permen karet.

Permen karet yang terbuat dari resin pohon birch itu juga dikunyah dan diludahkan, sama seperti anak-anak masa kini yang menempelkan permen karet bekas mereka ke bagian bawah meja sekolah.

Namun para remaja zaman dahulu ini tidak mengetahui bahwa sisa makanan yang mereka kunyah suatu hari nanti akan dianalisis oleh para ilmuwan modern.

Permen karet itu bahkan mampu mengungkap pola makan mereka, seperti telah memakan rusa, ikan trout, kacang-kacangan, mengolah bulu serigala dan rubah dengan gigi mereka, serta menderita penyakit gusi.

Permen karet purba

Mengutip IFL Science, Senin (22/1/2024) tiga potong kulit kayu birch yang dikunyah awalnya ditemukan pada tahun 1990an di sebuah situs bernama Huseby Klev, Swedia.

Berdasarkan umur sedimen tempat sampel ditemukan, peneliti memperkirakan permen karet purba tersebut berusia antara 9.540 hingga 9.890.

Untuk memastikan bahwa spesimen itu memang pernah dikunyah manusia, peneliti membandingkan rangkaian DNA mikroba yang ada dalam resin dengan mikrobioma air liur modern dan kuno.

Saat melakukan studi tersebut, peneliti mendeteksi tingginya tingkat bakteri yang berhubungan dengan periodontitis (penyakit gusi), seperti Treponema denticola, Streptococcus anginosus, dan Slackia exigua.

Selain itu peneliti juga menemukan dua spesies bakteri yang mengindikator kerusakan gigi yaitu Streptococcus sobrinus dan Parascardovia denticolens.

Keduanya ditemukan berlimpah dalam permen karet kuno.

"Di dalam resin kayu ada kekayaan rangkaian DNA dan di dalamnya kami menemukan bakteri yang kami tahu terkait dengan periodontitis serta DNA dari tumbuhan dan hewan yang telah mereka kunyah sebelumnya," ungkap Emrah K?rdök, peneliti studi ini.

Kandungan bahan makanan di permen karet

Selain menyoroti buruknya kesehatan mulut masyarakat Skandinavia Mesolitikum, informasi genetik yang diambil dari permen karet mengungkapkan berbagai spesies tanaman dan hewan yang berbeda yang lewat di antara bibir para pengunyah sesaat sebelum mereka mengunyah permen karet.

Itu termasuk sumber makanan seperti hazelnut, apel, ikan trout, rusa merah, dan keong.

Spesies burung seperti mallard, bebek berumbai, dan robin Eropa juga terdeteksi, menujukkan bahwa orang Skandinavia Zaman Batu mungkin menggunakan gigi mereka untuk mengolah tulang menjadi peralatan.

Peneliti juga mengidentifikasi DNA hewan lain seperti rubah merah, rubah kutub, dan serigala.

Menurut peneliti, hewan-hewan itu mungkin diburu untuk diambil bulunya, dan orang-orang di masa lalu pernah menggunakan giginya untuk memproses bulu tersebut.

Di antara tanaman lain yang terdeteksi dalam permen karet tersebut adalah mistletoe, yang menurut para peneliti mungkin digunakan sebagai obat atau untuk menghasilkan racun bagi mata panah.

"DNA dalam permen karet kuno memberikan gambaran tentang kehidupan sekelompok kecil pemburu-pengumpul di pantai barat Skandinavia," papar Anders Götherström, peneliti lain yang terlibat dalam studi.

"Kita tahu bahwa remaja ini memakan daging rusa, trout, dan hazelnut 9700 tahun yang lalu di pantai barat Skandinavia, sementara setidaknya salah satu dari mereka memiliki masalah gigi yang parah," tambahnya.

Studi dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/01/23/090000023/permen-karet-berusia-10.000-tahun-ungkap-pola-makan-remaja-zaman-batu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke