Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Soda?

KOMPAS.com - Saat cuaca panas dan terik, Anda mungkin akan langsung berpikir untuk minum sesuatu yang dingin seperti soda misalnya.

Minuman manis berkarbonasi ini memang menyegarkan, tapi berbagai studi telah menyebut itu bukanlah pilihan yang sehat.

Dilansir dari Healthline, salah satu dampak negatif minum soda adalah menyebabkan penambahan berat badan yang bisa dikaitkan dengan diabetes. Bahkan, efeknya bagi kesehatan bisa lebih luas daripada itu.

Dengan pertimbangan kesehatan, beberapa dari Anda mungkin mulai berinisiatif untuk mengurangi atau bahkan berhenti sama sekali untuk minum soda. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh setelah melakukannya?

Efek pada otak

Dikutip dari Livestrong, salah satu alasan kuat untuk menghentikan kebiasaan minum soda adalah untuk menurunkan risiko penyakit berbasis otak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2017 di ‌Stroke‌ yang melibatkan lebih dari 2.000 orang menemukan bahwa mereka yang minum soda diet memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia dan stroke.

Pengaruhi berat badan

Saat berhenti minum soda, biasanya berat badan seseorang akan turun. Ini masuk akal, contohnya begini. Soda seberat 12 ons mengandung sekitar 150 kalori yang semuanya berasal dari 39 gram gula tambahan yang tidak memberi nutrisi apa pun.

Mengurangi kalori kosong yang berasal dari minum soda baik soda biasa maupun diet dapat membantu mencapai defisit kalori yang diperlukan untuk menurunkan berat badan.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Obesity Reviews, sudah pasti bahwa minuman yang dimaniskan dengan gula seperti soda menyebabkan penambahan berat badan.

Namun, perlu diingat pula, jika Anda berhenti minum soda tetapi menggantinya dengan makanan atau minuman dengan jumlah kalori yang sama, itu akan sama saja.

Dampak pada gigi

Kandungan gula pada soda dapat membuat gigi berlubang. Gula dalam soda memberi makan bakteri di mulut dan membentuk asam yang dapat mengikis lapisan putih mutiara dan melemahkan enamel gigi.

Parahnya, soda diet juga mengandung asam yang bisa melipatgandakan kerusakan. Ketika enamel semakin lemah seiring waktu, kerusakan gigi pun terjadi.

Berhenti minum soda dan memilih minuman yang tidak terlalu manis dan tidak terlalu asam, memberi gigi waktu untuk beristirahat.

Kesehatan jantung

Minuman bersoda dapat memberikan efek pada jantung. Penelitian yang dipublikasikan di Nutrients menyebutkan, satu kaleng minuman bersoda per hari (biasa atau diet) dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk sindrom metabolik yang merupakan kontributor penyakit kardiovaskular.

Kelebihan gula dalam makanan dikaitakan dengan peradangan dalam tubuh, dan penyakit jantung dianggap sebagai akibat dari peradangan kronis.

Menurut American Heart Association, pria tidak boleh mengonsumsi lebih dari sembilan sendok teh gula tambahan per hari dan wanita kurang dari 6 gram gula tambahan.

Jadi satu kaleng soda seberat 12 ons atau 340 gram membuat Anda melebihi rekomendasi tersebut.

Darah juga terpengaruh

Kandungan gula soda yang tinggi juga dapat mengakibatkan kadar gula darah bertambah.

Dalam studi di Current Developments in Nutrition, peneliti menemukan hubungan positif antara minum soda dan diabetes, dan mereka mencatat bahwa diet soda mungkin menjadi penyebabnya.

Berhenti minum soda dan menggantinya dengan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat yang lambat dicerna seperti sayuran kaya serat dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/30/110000323/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-berhenti-minum-soda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke