Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelelawar dengan Penis Sangat Besar Kawin Selama 12 Jam Tanpa Penetrasi

KOMPAS.com - Mamalia biasanya kawin melalui hubungan seks penetrasi, tetapi kelelawar serotin (Eptesicus serotinus) melakukannya dengan cara yang berbeda.

Kelelawar serotin memiliki penis berukuran “sangat besar” yang tidak seimbang dengan ukuran vagina betina sehingga tidak bisa melakukan penetrasi.

Menurut sebuah studi yang terbit pada 20 November 2023 di Jurnal Current Biology, alih-alih memasukkan penis ke dalam vagina betina, pejantan malah menggunakan penisnya untuk menyingkirkan selubung ekor betina, sebelum menekan vulvanya selama 12 jam.

Menurut Nicolas Fasel, peneliti studi tersebut dan ahli biologi evolusi di Universitas Lausanne, Swiss, para ahli telah mengamati bahwa kelelawar serotin memiliki penis yang sangat panjang, dan selalu bertanya-tanya bagaimana kelamin itu difungsikan.

Ternyata, kelelawar serotin menggunakannya tidak seperti mamalia lain. Fasel dan rekan-rekannya menganalisis rekaman dari kamera yang mereka tempatkan pada tempat-tempat yang bisa dipanjat oleh kelelawar, dan alat kelamin kelelawar tersebut terlihat selama proses kawin.

Mereka mencatat total 97 peristiwa kawin di loteng sebuah gereja Belanda dan di pusat rehabilitasi kelelawar di Ukraina. Namun, tak satu pun yang tampaknya melibatkan penetrasi.

Sebaliknya, rekaman tersebut menunjukkan kelelawar jantan memegang tengkuk perempuan dan menggerakkan panggul mereka sampai penis mereka yang ereksi mendorong kuat ke vulva pasangannya.

Pejantan kemudian tetap diam dalam posisi ini selama rata-rata 53 menit, dengan interaksi terlama berlangsung hampir 13 jam.

Tim peneliti juga mengukur dan mendeskripsikan penis kelelawar serotin yang ereksi. Hewan-hewan ini mengalami ereksi di bawah pengaruh bius sehingga para peneliti dapat mendokumentasikan pembengkakan di ujung penisnya.

Para peneliti menjelaskan, pembengkakan terminal dilengkapi dengan beberapa rambut pendek dan terdiri dari dua jaringan ereksi besar.

Bagi peneliti, ini menunjukkan bahwa rambut yang ada pada pembengkakan terminal berfungsi sebagai sensor untuk membantu pejantan menemukan vulva.

Kelelawar serotin mungkin mengembangkan penis yang terlalu besar sehingga mereka bisa menyingkirkan selaput yang menutupi alat kelamin betina. Kemudian, mereka dapat melewati selaput ekor dan mencapai vulva.

Menurut penelitian tersebut, bulu di perut kelelawar betina tampak basah setelah kawin, namun sampel diperlukan untuk memastikan bahwa kelelawar jantan mengalami ejakulasi selama proses kawin yang lama.

Ini adalah bukti pertama yang terdokumentasi mengenai hubungan seks non-penetratif, yang juga dikenal sebagai "perkawinan kontak", pada mamalia.

Sebenarnya, bagaimana cara kelelawar berkembang biak?

Meskipun merupakan salah satu kelompok mamalia terbesar, mencakup sekitar 20% dari seluruh spesies, hanya sedikit yang diketahui tentang cara kelelawar berkembang biak.

Sebagai spesies nokturnal yang sering hidup di tempat yang sulit dijangkau, sulit bagi para peneliti untuk mempelajari aktivitas seksual mereka.

Namun, sejauh yang diketahui saat ini, cara reproduksi kelelawar bisa jadi sangat tidak biasa jika dibandingkan dengan spesies lain.

Betina dari beberapa spesies, misalnya, diketahui menyimpan sperma yang memungkinkan mereka kawin sebelum hibernasi, tetapi baru hamil setelah selesai hibernasi.

Ada juga spesies kelelawar yang segera membuahi telurnya, namun kemudian dapat menunda perkembangan embrio hingga kondisinya lebih baik untuk membesarkan keturunan.

Namun, peneliti mengasumsikan bahwa tindakan kawin kelelawar sama dengan semua mamalia, yakni melalui penetrasi. Tim peneliti baru mulai menyadari bahwa cara ini mungkin tidak selalu dilakukan ketika mempelajari kelelawar serotin.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/21/140000223/kelelawar-dengan-penis-sangat-besar-kawin-selama-12-jam-tanpa-penetrasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke