Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Bisa Sendiri, Tanaman Berbunga Selalu Butuh Bantuan Penyerbuk

KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang keindahan alam dan ekosistem yang seimbang, tanaman berbunga selalu menjadi salah satu elemen yang menarik perhatian.

Bunga bukan hanya untuk dinikmati oleh mata kita, tetapi juga memiliki peran penting dalam ekosistem dan pertanian.

Salah satu faktor kunci yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman berbunga adalah penyerbuk, yang dapat berupa serangga, burung, angin, atau bahkan tangan manusia.

Lantas, mengapa tanaman berbunga membutuhkan penyerbuk?

Peran penyerbuk bagi tanaman berbunga

Penyerbukan adalah bagian yang sangat penting dari siklus hidup angiospermae atau tanaman berbunga karena penyerbuk membantu meningkatkan keragaman, dikutip dari Learn Genetics pada Selasa (10/10/2023).

Penyerbukan sendiri terjadi ketika serbuk sari berpindah dari satu bunga ke bunga lain pada tanaman yang sama atau dari antera ke stigma pada bunga yang sama.

Proses ini terjadi tanpa bantuan luar dan memiliki keuntungan mudah terjadi, tetapi menghasilkan tanaman dengan genetika identik yang rentan terhadap perubahan lingkungan.

Penyerbukan silang, di sisi lain, melibatkan transfer serbuk sari antara tanaman yang berbeda dan sangat bergantung pada penyerbuk eksternal seperti burung, lebah, dan kupu-kupu.

Meskipun lebih berisiko, penyerbukan silang mendukung keberagaman genetik dan ketahanan tanaman terhadap perubahan lingkungan.

Penyerbukan silang memungkinkan tanaman untuk menggabungkan informasi genetik dari dua tanaman induk, meningkatkan keragaman dan kemungkinan kelangsungan hidup dalam berbagai kondisi lingkungan.

Melihat begitu pentingnya peran penyerbuk bagi tanaman berbunga, lantas bagaimana cara bunga menarik penyerbuk?

Cara khas bunga menarik penyerbuk

Penyerbuk merespons warna, bau, bentuk, dan ukuran bunga, serta menggunakan karakteristik tertentu untuk menemukan bunga pilihan mereka.

Dilansir dari Science ABC pada Selasa (10/10/2023), beberapa cara khas dan tidak biasa bunga berevolusi untuk menarik penyerbuk mereka.

1. Warna bunga

Warna bunga merupakan salah satu karakteristik utama yang menarik penyerbuk. Studi menemukan preferensi lebah dan kolibri terhadap warna tertentu. 

Dalam penelitian ini, mereka mengamati bahwa kolibri secara eksklusif menyerbuki bunga monyet merah (Mimulus cardinalis), yang juga mengandung pigmen kuning, sementara lebah secara eksklusif menyerbuki bunga monyet (M. lewisii) yang tidak mengandung pigmen kuning.

Dengan begitu kolibri lebih suka warna kuning-oranye dan lebah lebih suka warna merah muda.

Studi pada anggrek menyimpulkan yang diserbuki lebah biasanya berwarna biru, ungu, kuning, atau putih dan memiliki simetri bilateral.

2. Menirukan serangga terluka

Meniru serangga yang terluka adalah salah satu cara pintar yang digunakan oleh beberapa bunga untuk menarik penyerbuk serangga.

Misalnya, bunga Ceropegia gerrardii mengeluarkan cairan yang mirip dengan darah serangga. Ini membuat lalat spesies Desmometopa, yang biasanya memakan serangga yang terluka, terkecoh sehingga datang ke bunga tersebut untuk mencari makanan.

Saat mereka melakukannya, serbuk sari diambil oleh lalat, membantu dalam penyerbukan tanaman.

3. Menggunakan sinyal khas

Sinyal feromon adalah cara yang digunakan oleh Lepanthes glicensteinii, sejenis anggrek, untuk menarik penyerbuk nyamuk jamur.

Bunga-bunga dari tanaman ini mengeluarkan aroma yang meniru feromon yang biasa dilepaskan oleh agas. Agas jantan (spesies Bradisia) terbang ke bunga, dan setelah sampai di sana, ia melakukan gerakan yang meniru aktivitas kawin.

4. Nektar berwarna

Nektar berwarna merah pada beberapa spesies tanaman endemik Mauritius seperti Nesocodon mauritianus dan Trochetia boutoniana memiliki peran penting.

Tokek (Phelsuma ornate) yang biasanya menyerbuki bunga-bunga ini cenderung lebih suka nektar berwarna merah. Warna merah pada nektar berfungsi sebagai tanda visual untuk tokek, memberitahu mereka apakah bunga tersebut masih memiliki nektar tersedia.

Jika bunga telah dikunjungi oleh penyerbuk sebelumnya dan tidak memiliki nektar lagi, maka warna merah ini mengirimkan sinyal kepada tokek bahwa tidak ada lagi nektar yang tersedia untuk dikumpulkan dalam kunjungan berikutnya.

5. Bunga nokturnal untuk serangga nokturnal

Bunga yang mekar pada malam hari untuk menarik serangga yang aktif pada malam hari
Vincetoxicum hainanense, memiliki bunga berwarna hijau pucat yang tidak mencolok dan hanya mekar di malam hari.

Ini adalah cara tanaman beradaptasi dengan jadwal penyerbuk yang paling efektif, yaitu kecoa (Blattella bisignata). Selain kecoa, ada juga serangga lain yang melakukan penyerbukan pada bunga ini, seperti jangkrik semak, semut, kumbang, dan lalat.

Bunga-bunga ini juga mengeluarkan aroma yang sangat tidak enak yang menarik serangga-serangga tersebut.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/13/063300423/tak-bisa-sendiri-tanaman-berbunga-selalu-butuh-bantuan-penyerbuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke