Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Susu Bisa Menyebabkan Jerawat?

KOMPAS.com - Susu menjadi salah satunya bahan makanan yang sering dikaitkan dengan penyebab jerawat. Makanan yang kita konsumsi setiap hari memang dapat berkontribusi terhadap kesehatan kulit.

Susu disebut bisa menyebabkan jerawat, namun hal ini masih menjadi perdebatan.

Ada ahli yang berpendapat, susu merupakan bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.

Namun beberapa bukti menunjukkan bahwa produk susu berpotensi menyebabkan jerawat dan mengiritasi kulit.

Cara susu memengaruhi kulit

Dikutip dari Live Science, Senin (28/8/2023) Andrea Murina, profesor dermatologi dan direktur program di Fakultas Kedokteran Universitas Tulane, New Orleans, mengatakan ada benarnya fakta bahwa produk susu dapat menyebabkan peradangan kulit.

Produk susu mengandung komponen hormonal dan bioaktif yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, sifat berminyak, dan jerawat.

Mengonsumsi produk susu, atau bahkan protein berbasis whey, dapat meningkatkan kadar faktor pertumbuhan mirip insulin.

Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of American Academy of Dermatology menemukan, wanita yang minum dua gelas atau lebih susu skim sehari memiliki kemungkinan 44 persen lebih besar untuk berjerawat dibandingkan yang lainnya.

Studi lain di di Dermatology Online Journal menemukan bahwa anak perempuan berusia 9-15 tahun yang minum lebih banyak susu sapi cenderung memiliki lebih banyak jerawat dibandingkan teman sebayanya.

Makanan yang mengiritasi kulit bahkan bisa berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Namun bukti dan para ahli cenderung sepakat bahwa produk susu merupakan salah satu makanan yang berisiko tinggi menyebabkan iritasi pada kulit, terutama pada mereka yang sudah berjuang melawan jerawat.

Penyebab lain jerawat

Selain susu, masih ada hal lain yang dapat memengaruhi seseorang menjadi berjerawat.

Tidak hanya komponen medis dan siklus hormonal, namun ada banyak elemen lingkungan dan makanan lain yang berkontribusi terhadap kesehatan dan penampilan kulit.

“Junk food atau makanan dengan nilai indeks glikemik tinggi dan lemak tinggi juga menyebabkan peradangan pada kulit,” kata Murina.

“Makanan ini juga meningkatkan insulin dan faktor pertumbuhan mirip insulin, yang menyebabkan lebih banyak jerawat.”

Jadi sepertinya produk susu bukanlah satu-satunya makanan yang harus Anda waspadai.

Cara mengobati jerawat

Menurut Murina, mengurangi konsumsi produk susu bisa menjadi sebuah permulaan untuk mengobati jerawat.

“Saya secara rutin bertanya kepada pasien berjerawat tentang asupan susu atau protein berbasis whey. Pada pasien dengan jerawat sedang hingga parah, saya menganjurkan agar mereka mengurangi asupan produk susu yang berlebihan," paparnya.

Namun, mengobati jerawat adalah tentang merawat kulit secara menyeluruh dan mencari tahu apa yang cocok dengan ekosistem kulit.

Meskipun mengurangi konsumsi produk susu dapat menjadi salah satu bagiannya, proses ini juga melibatkan penggunaan produk yang aman dan sederhana untuk kulit.

Di antaranya dengan dimulai dari mencuci muka secara teratur, menjaga tingkat stres seminimal mungkin, cukup tidur di malam hari, tetap terhidrasi, dan makan seimbang.

Selain itu, salah satu tindakan terbaik untuk mengobati jerawat parah adalah berkonsultasi dengan dokter kulit tentang penanganan khusus yang sesuai dengan kebutuhan kulit.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/28/193000823/apakah-susu-bisa-menyebabkan-jerawat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke