Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kotoran Telinga Penting untuk Manusia?

KOMPAS.com - Beberapa dari Anda mungkin pernah secara tidak sengaja menemukan kotoran ketika menyeka earphone atau penyumbat telinga.

Akan tetapi, mengapa manusia memiliki kotoran telinga dan apakah ada manfaatnya untuk kita?

Kotoran telinga

Dikutip dari Live Science, Jumat (18/8/2023) kotoran telinga terdiri dari sel-sel kulit mati yang bercampur dengan sekresi dari kelenjar minyak dan keringat di telinga.

Sel-sel kulit di saluran telinga luar berasal dari tengah gendang telinga dan kemudian bermigrasi ke arah pintu masuk telinga, di mana sel-sel kemudian bertemu dengan campuran minyak disebut sebum untuk melembabkan kulit.

Sebum kemudian bercampur dengan sekresi dari kelenjar keringat dan melepaskan sel kulit untuk membuat kotoran telinga.

"Kotoran telinga berfungsi untuk melumasi kulit di saluran telinga, menjebak kotoran dan debu dengan cara yang sama seperti lendir di hidung Anda," kata Kevin Munro, profesor audiologi di University of Manchester di Inggris.

Kelenjar sebaceous dan keringat juga mengeluarkan protein antimikroba ke dalam campuran, melindungi telinga dari infeksi bakteri dan jamur.

"Liang telinga seperti terowongan atau gua. Itu bisa menjadi hangat dan lembab, dan itu adalah lingkungan yang bagus untuk pertumbuhan bakteri," kata Munro.

Analisis di laboratorium menunjukkan kotoran telinga dapat menghambat patogen telinga yang umum seperti jamur Candida albicans dan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

Hal tersebut mungkin terjadi karena sifat kotoran telinga yang sedikit asam (pH berkisar antara 5,2 hingga 7,0), serta protein kekebalan yang dikandungnya, termasuk antibodi yang menempel pada lisozim, enzim yang memecah dinding sel beberapa bakteri.

Pentingnya kotoran telinga

Pentingnya manfaat kotoran telinga, orang harus menghindari membuat zat lengket tersebut jika tidak menimbulkan masalah.

Namun, seseorang harus memberikan perhatian jika penumpukan kotoran telinga mulai menyebabkan rasa sakit, penyumbatan, atau kesulitan pendengaran.

Penumpukan kotoran telinga yang bermasalah paling sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 60 tahun, karena seiring bertambahnya usia, kotoran telinga keluar lebih lambat dan jumlah yang lebih banyak diproduksi.

Selain perubahan terkait usia, memakai earphone, penyumbat telinga, atau alat bantu dengar yang menghalangi keluarnya kotoran telingan juga dapat menyebabkan penumpukan.

Munro pun mengingatkan untuk tidak mencoba menghilangkan kotoran telinga menggunakan penyeka kapas karena justru mendorong kotoran lebih jauh ke dalam telinga dan dapat merusak gendang telinga.

Pengobatan ear candling yang menempatkan lilin menyala di telinga saat seseorang berbaring miring juga tidak disarankan.

Termasuk juga perawatan lilin berasap yang disebut dapat menyedot udara dan kotoran dari telinga. Itu malah dapat menyebabkan luka bakar.

Seorang dokter dapat dengan aman menghilangkan kotoran telinga menggunakan alat mikrosuction atau dengan membilasnya menggunakan irigator air elektronik yang mengeluarkan air ke dalam telinga dengan tekanan rendah.

Tenaga medis biasanya juga akan menghindari penggunaan jarum suntik untuk membersihkan telinga, karena teknik ini dapat menusuk gendang telinga.

Sementara itu, Munro menambahkan sebelum perawatan telinga, pasien dapat mempersiapkan pengangkatan kotoran telinga mereka dengan menambahkan cairan tetes untuk telinga.

Cairan tetes telinga itu seperti karbamid peroksida atau minyak zaitun kelas medis, ke telinga mereka selama beberapa hari sebelumnya untuk melembutkan kotoran telinga.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/18/200000423/mengapa-kotoran-telinga-penting-untuk-manusia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke