KOMPAS.com - Penyakit pemakan daging atau necrotizing fasciitis adalah infeksi bakteri yang serius namun jarang terjadi.
Tanda dan gejala awal necrotizing fasciitis mirip dengan gejala flu, nyeri hebat di area yang terkena, dan lain-lain.
Selengkapnya, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang penyakit pemakan daging.
Apa itu penyakit pemakan daging?
Dilansir dari Medical News Today, necrotizing fasciitis adalah infeksi bakteri yang serius, namun jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menghancurkan jaringan jauh di dalam tubuh.
Kata "necrotizing" berarti infeksi yang menyebabkan kematian jaringan tubuh, sedangkan "fasciitis" mengacu pada peradangan jaringan dalam, termasuk fasia, yang merupakan jaringan yang mengelilingi otot, saraf, dan pembuluh darah.
Necrotizing fasciitis merupakan kondisi yang sangat serius, dan komplikasinya, yang dapat mencakup sepsis, syok, dan kegagalan organ, sering terjadi.
Namun, diagnosis dini yang akurat dan pengobatan antibiotik yang cepat masih dapat menghentikan infeksi ini.
Gejala penyakit pemakan daging
Mengutip Cleveland Clinic, gejala awal penyakit pemakan daging meliputi tanda dan gejala yang mirip dengan flu, seperti:
Perkembangan penyakit ini sangat cepat. Tanda dan gejala selanjutnya meliputi:
Penting untuk segera mencari perawatan jika mengalami tanda dan gejala penyakit ini karena infeksinya dapat menyebar dengan cepat.
Penyebab penyakit pemakan daging
Penyebab paling umum necrotizing fasciitis adalah ketika bakteri menyerang tubuh melalui luka di kulit, meskipun infeksi ini bisa juga terjadi jika ada cedera yang tidak merusak kulit.
Berikut adalah beberapa cara bakteri pemakan daging dapat masuk ke kulit:
Sementara bakteri strep grup A adalah penyebab paling umum dari necrotizing fasciitis, kita juga bisa mendapatkannya dari berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri yang hidup di air.
https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/14/200000423/mengenal-penyakit-pemakan-daging-infeksi-bakteri-yang-jarang-terjadi