Sejak Kapan Manusia Modern Pertama Tiba di Asia?

KOMPAS.com - Manusia berasal dari Afrika tetapi kapan tepatnya nenek moyang kita yang paling awal meninggalkan benua tersebut dan bagaimana mereka menyebar ke seluruh dunia masih diperdebatkan oleh para arkeolog.

Kini, dalam sebuah studi baru, peneliti berhasil menemukan petunjuk bahwa manusia modern atau Homo sapiens sudah berada di Asia Tenggara antara 68.000 hingga 86.000 tahun yang lalu, jauh lebih lama dari perkiraan sebelumnya yaitu 50.000 tahun yang lalu.

Petunjuk tersebut didapat dari fragmen tengkorak dan tulang kering manusia yang ditemukan di Tam Pa Ling, sebuah gua di Laos utara. Ini merupakan bukti paling awal manusia modern di daratan Asia Tenggara.

Fragmen tulang Homo sapiens yang berasal dari 86.000 tahun lalu itu pun bisa memberi petunjuk baru tentang bagaimana spesies kita bermigrasi dari Afrika ke Asia.

"Awalnya kami pikir adalah sebongkah batu besar. Setelah membersihkannya ternyata itu adalah sepotong tulang dan saat dianalisis lagi, fosil (manusia modern) merupakan pecahan kecil dari tengkorak manusia," kata Fabrice Demeter, peneliti dari University of Copenhagen, Denmark, dikutip dari New Scientist, Rabu (14/6/2023).

Dengan menggunakan isotop radioaktif untuk menentukan usia sedimen, tim peneliti memperkirakan usianya antara 68.000 hingga 86.000 tahun.

"Di daratan Asia Tenggara, ini pertama kalinya kami mendapatkan spesimen setua itu," ungkap Demeter.

Perjalanan manusia modern

Temuan ini pun menunjukkan bahwa manusia modern awal melakukan perjalanan ke Asia Tenggara lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Perkiraan sebelumnya, menyebut manusia modern mulai bermigrasi keluar dari Afrika ke seluruh dunia, temasuk Asia, sekitar 50.000 tahun yang lalu.

“Karena kita sekarang memiliki fosil yang berumur mendekati 80.000 tahun, ini memberi tahu kita bahwa ada banyak migrasi keluar dari Afrika,” kata rekan penulis Laura Shackelford di University of Illinois Urbana-Champaign.

Hal menarik lainnya adalah lokasi penemuan fosil di gua.

Dilansir dari CNN, peneliti menyebut hominin cenderung bergerak di sepanjang lembang sungai ke pedalaman.

Tetapi lokasi gua tempat ditemukannya fosil membuat ahli berpikir bahwa Homo sapiens juga memiliki kepasitas untuk beradaptasi dan menyebar melalui kawasan hutan dataran tinggi jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

Wilayah dataran tinggi di jantung daratan Asia Tenggara dulunya berhutan lebat, dengan ketinggian sekitar 1.100 meter dan jarak setidaknya 300 kilometer dari laut.

Tim berharap bisa menggali lebih banyak fosil manusia di wilayah tersebut.

Temuan jejak perjalanan manusia modern ke Asia ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.