Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Sunscreen yang Bisa Melindungi Kulit dari Sinar UV?

KOMPAS.com - Sunscreen atau tabir surya adalah cara terbaik yang disarankan banyak ahli untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (UV).

Sebab, sinar UV memiliki efek yang buruk bagi tubuh, terutama kulit. Para ahli sepakat bahwa sunscreen merupakan bagian penting dari perawatan kulit sehari-hari.

Fungsi sunscreen atau tabir surya adalah sebagai garis pertahanan pertama dalam melawan sengatan matahari.

Sunscreen akan melindungi sel kulit dari berbagai potensi efek buruk sinar matahari. Di antaranya seperti mencegah kerusakan DNA yang mana dapat mendorong penuaan dini pada kulit.

Selain itu, manfaat sunscreen juga dapat melindungi dari kerusakan DNA yang bisa menyebabkan kanker kulit, menurut Skin Cancer Foundation (SCF).

Dipakai untuk melindungi kulit dari sinar matahari, lantas apa itu sunscreen?

Dilansir dari Live Science, Kamis (25/5/2023), sinar UV A (UVA) dan UVB adalah jenis sinar matahari yang berada di antara cahaya tampak dan sinar X pada spektruk elektromagnetik.

Kedua sinar UV tersebut merupakan jenis radiasi UV yang dihasilkan oleh Matahari, atau tanning bed. Menurut SCF, mata manusia tidak bisa melihat kedua jenis sinar UV tersebut, karena sinar tersebut memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya tampak.

Sementara itu, sunscreen atau tabir surya adalah produk yang terdiri dari campuran bahan kimia yang dapat mencegah radiasi sinar UV yang dapat membakar kulit.

Kendati demikian, tidak semua tabir surya dapat mencapai perlindungan dari sinar UV dengan cara yang sama.

Kandungan produk sunscreen

Menurut American Chemical Society (ACS), sebagian besar produk sunscreen diproduksi menggunakan formula yang serupa.

Setengah di antaranya biasanya dibuat dari zat penstabil, seperti pelarut, pengawet, zat pengental, dan pengemulsi.

Senyawa-senyawa tersebut menjaga bahan lain dalam suspensi, memperpanjang umur penyimpanan produk dan membantu menjaga konsistensinya.

Kira-kira seperempat sunscreen biasanya juga ditambah dengan pewangi, pelembab dan senyawa lainnya, yang dapat meningkatkan rasa atau aromanya.

Sementara itu, ACS menambahkan, bahan aktif tabir surya, yang berarti senyawa yang menghalangi sinar UV dan memberikan perlindungan terhadap sinar matahari, membentuk sekitar 20 persen dari formula sunscreen biasa.

Kendati demikian, menurut Terence Chung, seorang ahli biokimia dan ilmuwan kosmetik yang berbasis di Norfolk, Inggris, produk sunscreen setidaknya mengandung dua jenis bahan aktif.

Di antaranya filter UV kimia yang dikenal juga sebagai filter 'organik' dan filter UV fisik atau anorganik.

Bahan organik sebagai filter UV kimia, dalam hal ini merujuk pada fakta bahwa filter UV tersebut membawa senyawa yang mengandung karbon.

Sedangkan, bahan anorganik, tidak memiliki ikatan karbon-hidrogen dan biasanya sama sekali tidak mengandung karbon.

Oleh karenanya, kandungan dalam produk sunscreen, yakni filter UV organik tidak merujuk ke metode produksi, seperti yang mungkin terjadi dalam produksi makanan.

Lebih lanjut Chung menjelaskan bahwa perbedaan utama antara filter tabir surya ini terletak pada cara produk sunscreen mencegah sinar UV yang dapat berdampak berbahaya saat menembus kulit.

Chung menambahkan, produk sunscreen juga bisa mengandung agen botani, seperti ekstrak teh hijau, yang bisa membantu mengurangi dampak kerusakan kulit akibat sinar matahari.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/05/26/080000223/apa-itu-sunscreen-yang-bisa-melindungi-kulit-dari-sinar-uv-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke