Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Gempa Mentawai di Zona Megathrust hingga Memicu Tsunami

KOMPAS.com - Gempa bumi yang mengguncang Kepulauan Mentawai dan sebagian wilayah Sumatera pada Selasa (25/4/2023) pagi, menurut catatan sejarah gempa di Sumatera, ternyata tak hanya kali ini saja mengguncang dengan kekuatan besar.

Dalam sejarah gempa di Indonesia, tercatat kawasan ini telah beberapa kali mengalami gempa bumi dengan kekuatan magnitudo hingga lebih dari M 6.

Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Mentawai kali ini mengguncang dengan kekuatan M 7,3 dengan parameter update M 6,9.

Gempa bumi tektonik yang berpusat di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat berada di kedalaman 23 Km. Tercatat gempa susulan yang terjadi beberapa kali.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa bumi di Mentawai tersebut terjadi di zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut.

"Gempa Mentawai yang terjadi ini merupakan rangkaian gempa yang banyak ditunggu para ilmuwan. Karena memang hanya di segmen ini yang energi (gempa bumi) terkonsentrasi dan belum release (muncul) di bagian Sumatera," kata Daryono dalam jumpa pers BMKG terkait Gempa Mentawai M 7,3, Selasa (25/4/2023).

Sejarah gempa besar di Mentawai

Sejarah gempa Mentawai, menurut Daryono, yang mengguncang dengan kekuatan besar pertama kali tercatat pada tahun 1797.

Berikut sejarah gempa di Mentawai yang berada di zona megathrust yang pernah terjadi sejak tahun 1797.

Gempa bumi dahsyat pada 10 Februari 1797, mengguncang Kepulauan Mentawai. Daryono mengatakan, gempa ini terjadi di zona megathrust Segmen Mentawai-Siberut.

"Kalau kita melihat zona (megathrust Segmen Mentawai-Siberut) mengalami kekosongan gempa sudah sejak tahun 1700-an. Pada 10 Februari 1797, gempa saat itu terjadi berkekuatan M 8,5, saat itu terjadi tsunami dan menyebabkan lebih dari 300 orang meninggal," jelas Daryono.

Ini artinya, sepanjang sejarah gempa Mentawai, zona megathrust tersebut tidak mengalami gempa besar selama lebih dari 300 tahun.

Hal inilah yang menurut para ahli, gempa bumi di zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut menjadi salah satu perhatian penuh.

Lebih lanjut Daryono menjelaskan bahwa rangkaian gempa di zona megathrust Segmen Mentawai-Siberut telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Rangkaian gempa bumi signifikan, imbuhnya, tercatat telah terjadi sejak tahun 2016, 2018, 2019, hingga tahun ini dengan kekuatan M 6.

Hal ini, menurut Daryono, menjadi pertanda bahwa kekuatan gempa bumi yang tersimpan di zona megathrust pada Segmen Mentawai-Siberut, setidaknya semakin berkurang.

Sebab, para ahli kegempaan telah memperkirakan bahwa zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut menyimpan energi mencapai M 8,9.

Oleh karenanya, dengan gempa bumi yang terjadi kemarin, menurut Daryono, sedikit banyak telah mengurangi energi yang terkonsentrasi di zona tersebut.

Gempa bumi di Mentawai pada 25 April 2023 ini memicu tsunami kecil di kawasan pesisir.

Namun, menurut catatan BMKG, tsunami yang dipicu gempa Mentawai berkekuatan M 7,3 itu hanya setinggi 11 Cm.

"Harapan kita, gempa-gempa signifikan terjadi (di zona megathrust Segmen Mentawai-Siberut), tetapi tidak destruktif (merusak) dan tidak menimbulkan tsunami," jelas Daryono.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/04/26/080000123/sejarah-gempa-mentawai-di-zona-megathrust-hingga-memicu-tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke