Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semut Yellow Crazy Berkaki Panjang Jantan Punya Dua Set DNA

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan molekuler menemukan semut jantan Yellow Crazy atau yang juga dikenal dengan semut berkaki panjang ternyata memiliki dua set DNA di seluruh tubuhnya.

Dilansir dari Phys, Senin (10/4/2023), penemuan fakta unik dan menarik tentang spesies semut tersebut telah dilaporkan di jurnal Science.

Daniel Kronauer dengan The Rockefeller University, mengungkapkan bahwa dengan mempelajari fitur genetik unik pada semut akan dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi spesies invasif yang berhasil.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa semut yellow crazy yang berasal dari Asia dan Afrika Barat, memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat bagi terhadap lingkungan baru.

Hal ini menjadikan mereka sebagai spesies invasif yang paling berhasil di planet ini.

Melalui studi baru, akhirnya kembali mengungkapkan fakta menarik lain dari spesies semut Yellow Crazy berkaki panjang ini.

Temuan baru yang belum pernah terlihat sebelumnya ini juga kemungkinan menjadi faktor yang membuat spesies semut tersebut unggul dibandingkan spesies invasif lainnya, yakni pada semut jantan ternyata memiliki dua set DNA.

Para peneliti mengatakan bahwa salah satu konsep mendasar dari ilmu biologi adalah organisme multisel berkembang biak dari zigot sel tunggal menjadi makhluk dengan genom unik.

Namun, satu-satunya spesies yang tidak terikat pada konsep tersebut adalah chimera, yang umumnya dianggap sebagai kecelakaan alam.

Dalam studi baru ini, tim pun menemukan pengecualian lagi, yakni pada semut Yellow Crazy jantan dengan dua set DNA yang mereka miliki.

Studi genetika pada semut Yellow Crazy

Kendati penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya anomali genetika pada semut Yellow Crazy, namun tidak dapat dijelasskan apa yang ada di balik perbedaan yang tampak antara ratu, jantan dan semut pekerja.

Dua set DNA pada semut jantan terungkap dalam studi genetik dan filogeografi populasi dari spesimen semut Yellow Crazy yang dikumpulkan dari berbagai tempat di seluruh Asia.

Peneliti pun menjelaskan bahwa temuannya menunjukkan, semut jantan ini memiliki dua garis keturunan genetik yang terpisah, yang tidak terjadi fusi antara inti ibu dan ayah.

Hal ini membuat kedua DNA ini tetap aktif pada semua spesies semut Yellow Crazy jantan.

Selain itu, tim juga menunjukkan bahwa temuan tersebut merupakan penemuan pertama dari spesies sebelumnya, chimera.

Hanya saja, pada chimerisme mungkin dua set DNA itu dihasilkan dari konflik antara garis keturunan genetik yang bersaing.

Lebih lanjut, Dan Kronauer menyarankan bahwa fitur genetik unik ini dapat membantu mencegah perkawinan sedarah, yang pada gilirannya dapat membantu semut bertahan hidup di wilayah asing.

Studi ini pun menjelaskan keberhasilan para koloni semut Yellow Crazy sebagai spesies invasif.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/04/10/103000423/semut-yellow-crazy-berkaki-panjang-jantan-punya-dua-set-dna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke