Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Efek Kurang Tidur Berkepanjangan pada Tubuh?

KOMPAS.com - Tidur diperlukan manusia untuk fungsi eksekutif, emosional, dan tubuh. Para ahli menyebut bahwa manusia memerlukan enam hingga delapan jam tidur yang konsisten setiap harinya.

Hanya saja, beberapa orang terkadang mengabaikan betapa krusialnya waktu tidur sehingga mereka terkadang memilih untuk begadang atau bahkan tetap terjaga selama 24 jam.

Lantas apakah kurang tidur itu berbahaya dan apa yang terjadi pada orang yang mengalami kurang tidur berkepanjangan?

Dikutip dari Live Science, Senin (27/3/2023) Dr. Oren Cohen, seorang ahli di bidang tidur dari Mount Sinai Hospital di New York, mengatakan pada tahap kurang tidur, seseorang sulit membedakan antara tidur dan terjaga.

Aktivitas otak mereka sudah menunjukkan sinyal bahwa mereka berada di batas tidur dan bangun, meskipun mereka tampak terjaga. Itu disebut dengan gangguan tidur atau micro-sleep.

Jadi meski seseorang yang tidak tidur selama berjam-jam tampak terjaga, tetapi otak mereka tanpa sadar masuk ke dalam semacam tidur yang tidak normal, yang efeknya dapat mencakup interval kurangnya perhatian atau halusinasi.

"Ketika seseorang mengatakan kepada saya bahwa ia belum tidur selama berminggu-minggu, itu hampir tidak mungkin," kata Dr. Alon Avidon yang memimpin Sleep Disorders Center di University of California, Los Angeles.

Efek kurang tidur berkepanjangan

Tapi berapa lama seseorang bisa tetap terjaga dan apa efek sampingnya terhadap tubuh, masih sulit ditentukan.

Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi.

Tetapi pada tahap kurang tidur yang kronis, di mana seseorang tidak tidur untuk waktu lama, dampaknya tentu lebih merusak sehingga tidak etis untuk menelitinya pada manusia.

Meski efek kurang tidur yang berkepanjanggan tidak dapat dipelajari, peneliti memiliki data tentang orang-orang dengan penyakit bawaan langka yang disebut fatal familial insomnia (FFI).

Pasien-pasien tersebut mempunyai mutasi genetik yang menyebabkan protein abnormal menumpuk di otak dan semakin memperburuk tidur.

Hal itu membuat tubuh memburuk dan meninggal karena protein abnormal menumpuk dan merusak sel-sel otak mereka. Gangguan tersebut menyebabkan kematian sebagian besar pasien dalam waktu rata-rata 18 bulan.

Lamanya orang dapat terjaga tanpa tidur

Dalam sebuah penelitian terhadap tikus di tahun 1989 menunjukkan bahwa hewan hanya bisa tidak tidur antara 11 hingga 32 hari, sebelum akhirnya itu membunuh mereka.

Kemudian pada studi tahun 2019 yang dipublikasikan di Nature and Science of Sleep menemukan kewaspadaan seseorang relatif normal hingga 16 jam setelah kurang tidur.

Tapi setelah itu, gangguan perhatian mereka meningkat secara signifikan dan bahkan lebih buruk lagi.

Sementara studi lain menemukan bahwa tetap terjaga selama 14 jam akan mengurangi koordinasi tangan-mata setara dengan kandungan alkohol dalam darah sebesar 0,1 persen.

Efek kurang tidur selama 24 jam ini termasuk berkurangnya waktu reaksi, bicara tidak jelas, gangguan pengambilan keputusan, berkurangnya memori dan perhatian, lekas marah, gangguan penglihatan, pendengaran, dan koordinasi tangan-mata serta tremor.

Saat seseorang 36 jam tanpa tidur, kemungkinan mengalami peningkatan penanda inflamasi dalam mereka dan bahkan mengembangkan ketidakseimbangan hormon dan memperlambat metabolisme.

Hanya ada sedikit penelititian tentang apa yang terjadi pada orang yang tidak tidur selama 72 jam. Tetapi jika itu terjadi maka orang bisa cemas, depresi, berhalusinasi, dan bermasalah dengan fungsi eksekutif.

Penting juga untuk mengetahui bahwa seseorang tidak bisa menembus waktu kurang tidu mereka di keesokan hari atau selama akhir pekan.

Menurut Avidon, kurang tidur bersifat kumulatif. Jadi mereka yang kurang tidur menimbulkan semacam hutang tidur dan setiap jam tidur yang hilang dibutuhkan delapan jam tidur penuh untuk pulih.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/28/093100623/apakah-efek-kurang-tidur-berkepanjangan-pada-tubuh-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke