Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Ada Burung Beracun?

KOMPAS.com - Selama ini, kita tahu bahwa hewan-hewan yang memiliki racun seperti ular, laba-laba atau katak beracun. Namun, apakah ada burung beracun?

Ternyata keberadaaan burung beracun memang ada. Studi tentang burung yang memiliki racun ini termasuk unik dan relatif baru.

Dilansir dari AZ Animals, Jumat (17/2/2023), penelitian tentang burung beracun telah mulai dilakukan dalam dua dekade terakhir.

Kendati demikian, untuk menemukan burung beracun bukan hal yang mudah dilakukan para peneliti.

Sebab, burung beracun umumnya sangat langka dan sulit ditemukan. Seringkali burung-burung beracun ini hidup di daerah terpencil yang mematikan seperti hutan hujan dan hutan rimba.

Selain itu, kesulitan untuk menemukan keberadaan burung beracun ini adalah tindakan pencegahan yang harus dilakukan untuk menanganinya.

Burung beracun tidak seperti hewan-hewan beracun lainnya, seperti ular atau laba-laba. Racun ular dan laba-laba umumnya dikeluarkan dengan cara menyuntikkan melalui gigitan.

Pada burung beracun, sifat beracun mereka diterima melalui tumbuhan atau hewan yang mereka konsumsi.

Penelitian menunjukkan bahwa spesies burung beracun mengembangkan sifat mereka melalui evolusi yang diadaptasi untuk menyimpan racun yang secara morfologis unik bagi mereka.

Kendati demikian, dengan menemukan burung-burung beracun di dunia, akan dapat dipahami bagaimana mereka dapat berpotensi memberikan bahaya pada manusia atau makhluk hidup lainnya.

Burung beracun pertama yang didokumentasikan

Keberadaan burung beracun yang terdokumentasikan pertama adalah Hooded Pitohui atau burung pitohui berkerudung.

Spesies burung ini berasal dari keluarga oriole Old World dan merupakan burung endemik New Guinea.

Burung beracun pertama di dunia ini ditemukan pada tahun 1990 pada saat para peneliti mengalami rasa terbakar dan mati rasa setelah menangani burung tersebut.

Spesies ini dan jenis burung pitohuis lainnya, memiliki racun saraf yang disebut Batrachotoxin di jaringannya.

Racun Batrachotoxin adalah senyawa yang sangat beracun yang ditemukan di alam, yang dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Kendati burung-burung ini tidak menghasilkan senyawa beracun sendiri, namun, kulit dan bulu burung pitohui berkerudung merupakan bagian yang paling beracun dari tubuh mereka.

Burung beracun pitohui berkerudung mendapatkan racun itu dari makanan mereka. Namun, beberapa penelitian masih dilakukan untuk menentukan dari mana asal racun burung pitohui.

Kendati demikian, para peneliti menduga burung beracun tersebut mendapatkan racunnya dari kumbang di hutan New Guinea.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/02/17/131500723/apakah-ada-burung-beracun-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke