Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Intermittent Fasting Menyebabkan Gangguan Hormon, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Diet intermittent fasting menjadi salah satu cara menurunkan berat badan yang tenar di kalangan anak muda.

Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa intermittent fasting mungkin menurunkan hormon reproduksi pada wanita yang bisa berakibat pada gangguan kesuburan.

Apa itu diet intermittent fasting?

Intermittent fasting adalah salah satu cara untuk mengontrol atau menurunkan berat badan dengan membatasi periode untuk makan.

Terdapat tiga cara umum untuk melakukan intermittent fasting, sebagai berikut:

Diet intermittent fasting sebabkan gangguan hormon

DIlansir dari Medical News Today, studi terbaru oleh University of Chicago menemukan bahwa efek dari diet intermittent fasting memengaruhi hormon dalam tubuh, khususnya hormon reproduksi.

Studi tersebut melibatkan 23 orang wanita selama 8 minggu, 12 orang diantaranya berada di fase premenopause dan 11 oran lainnya berada di fase postmenopause.

Partisipan penelitian ini melakukan intermittent fasting metode ketiga, yaitu jam makan terbatas, selama delapan minggu berturut-turut.

Hasil studi efek diet intermitten fasting ini, kedua kelompok mengalami penurunan berat badan hingga sebanyak 3-4 persen.

Namun, di saat yang bersamaan, terdapat penurunan dehidroepiandrosteron (DHEA) yang signifikan.

DHEA adalah hormon steroid yang penting dalam pembentukan hormon estrogen dan hormon androgen, seperti testosteron.

Pada wanita, kadar DHEA yang rendah mengakibatkan turunnya libido, vagina kering, serta meningkatkan risiko osteoporosis.

Studi lainnya tentang diet intermittent fasting juga mendukung bahwa suplemen DHEA mampu membantu program hamil pada pasien wanita yang memiliki gangguan kesuburan.

Perlu diketahui bahwa DHEA harus dijaga dalam kadar yang normal. Kadar DHEA yang terlalu tinggi juga meningkatkan risiko terkena kanker payudara pada wanita.

Studi lanjutan diet intermittent fasting

Studi awal ini menunjukkan hasil yang mengejutkan, namun partisipan penelitiannya masih sangat terbatas.

Studi lanjut tentang efek diet intermittent fasting ini diperlukan dengan partisipan percobaan yang lebih banyak masih perlu dilakukan.

Adapun dengan studi lanjutan tersebut diharapkan hasil yang didapatkan dari diet intermitten fasting ini lebih akurat dan mengetahui mekanisme lebih rinci mengenai pengaruh diet tersebut terhadap hormon manusia.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/04/080200723/diet-intermittent-fasting-menyebabkan-gangguan-hormon-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke