Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Jenis Dejavu, Mana yang Pernah Anda Alami?

Ini adalah perasaan telah melihat sesuatu, tapi Anda mengetahui bahwa Anda benar-benar belum pernah melihat atau mengalaminya.

Banyak ahli meyakini, bahwa dejavu merupakan hasil dari dua aliran kesadaran yang berbeda yang bertabrakan, yakni pengalaman mengenali situasi saat ini, ditambah perasaan bahwa ini adalah ingatan yang tidak akurat.

Jenis-jenis dejavu

Melansir Verywell Mind, istilah dejavu adalah yang paling sering digunakan untuk menggambarkan pengalaman ini, tetapi sebenarnya ada lebih banyak jenis dari fenomena dejavu ini.

Beberapa jenis lain yang mungkin Anda alami:

1. Déjà entendu: sudah pernah mendengar

2. Déjà éprouvé: sudah pernah mengalami

3. Déjà fait: sudah pernah selesai

4. Déjà pensé: sudah pernah dipikirkan

5. Déjà raconté: sudah pernah diceritakan

6. Déjà senti: sudah pernah terasa emosional atau sudah tercium

7. Déjà su: sudah pernah diketahui (pengetahuan tentang)

8. Déjà trouvé: sudah pernah ditemukan

9. Déjà vécu: sudah pernah dijalani

10. Déjà voulu: sudah pernah diinginkan

Yang terjadi di otak saat dejavu

Meskipun pengalaman dejavu yang muncul sebenarnya sama antara orang dengan otak yang sehat dan orang yang memiliki gangguan neurologis, sebenarnya ada hal yang berbeda terjadi di otak saat dejavu terjadi.

Pada orang yang mengalami dejavu lebih sering, menunjukkan materi abu-abu di otak lebih sedikit daripada mereka yang tidak mengalami dejavu.

Materi abu-abu adalah lapisan terluar otak, dan bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan, memori, dan emosi. Biasanya, semakin banyak materi abu-abu yang dimiliki otak, semakin efektif.

Pada mereka dengan kondisi masalah neurologis, ada tiga bagian otak yang akan terpengaruh, yaitu hippocampus, gyrus parahippocampal, dan neokorteks temporal—area yang berhubungan dengan pembentukan dan penyimpanan ingatan.

Seseorang dengan epilepsi yang mengalami dejavu, tampak adanya perubahan dalam sirkuit memori, sementara pada orang yang sehat dan mengalami dejavu, tampaknya adanya perubahan dalam sirkuit emosional.

Dejavu dianggap sebagai sinyal abnormal dalam lobus temporal medial, yang mengatur pemrosesan memori, terutama memori visual.

Orang-orang dengan skizofrenia, epilepsi, kecemasan, dan demensia vaskular lebih sering mengalami dejavu dibandingkan orang yang sehat,

Sementara pada orang yang sehat, dejavu bukanlah pertanda adanya penyakit serius. Namun, orang yang lelah dan atau stres lebih sering mengalami dejavu. Hal ini diduga karena kelelahan dan stres biasanya memengaruhi memori jangka panjang dan jangka pendek.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/05/090500423/10-jenis-dejavu-mana-yang-pernah-anda-alami-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke