Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bunga Bangkai Mekar di Bekasi Sejenis Suweg, Tanaman Apa Itu?

Tanaman Amporphophallus paeoniifolius (dennst.) Nicolson yang dikenal sebagai suweg menjadi salah satu keanekaragaman flora di Indonesia.

Sebelumnya, tanaman aneh yang kemudian diketahui sebagai salah satu jenis bunga bangkai, ditemukan mekar di Kampung Kedung Ringin, Bekasi, Jawa Barat. Hal ini pun langsung menghebohkan dan menjadi viral di media sosial.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (16/8/2022), bunga tersebut mengeluarkan bau tidak sedap dan ditemukan tumbuh di tanah tumpukan lumpur hasil normalisasi Kali Cikarang.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, bungai bangkai yang menghebohkan warga Bekasi ini merupakan bunga suweg, salah satu anggota bunga bangkai.

“Betul (bunga bangkai mekar di Bekasi) itu suweg. Nama ilmiahnya Amorphophallus paeoniifolius,” ujar Peneliti Araceae Bunga Bangkai Pusat Penelitian Tumbuhan Kebun Raya Bogor Dra. Yuzammi, M.Sc saat dihubungi Kompas.com.

Tanaman ini berasal dari anggota suku Araceae yang dapat menghasilkan umbi dan bermanfaat sebagai bahan pangan alternatif.

Dilansir dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), keberadaan dan pemanfaatan tumbuhan ini sudah kurang populer di kalangan masyarakat.

Hasil penelitian menunjukkan bunga ini masih ditemukan tumbuh liar di beberapa daerah, terutama di pekarangan penduduk meski tidak dibudidayakan atau sangat sedikit mendapat pemeliharaan.

Bunga bangkai mekar di Bekasi adalah salah satu jenis tanaman suweg, namun menurut Yuzammi, tidak semua bunga suweg mengeluarkan bau. Untuk membedakan bunga suweg dengan bunga bangkai titanum, terlihat melalui perawakan dan besar ukuran bunganya.

Mengenal tanaman suweg

Tanaman suweg pada umumnya bisa tumbuh dari ukuran setinggi 0,25-2 meter dengan bobot umbi berkisar antara 10-12.000 gram dan diameter umbi 2-29 cm.

Suweg masih ditemukan tumbuh di daerah Kabupaten Semarang (Ambarawa, Bawen, Banyu Biru, Gunung Pati, Banyu Manik, dan Bringin), Kabupaten Grobogan (Grobogan dan Wonorejo), Kota Salatiga, Kabupaten Jombang (Diwek), Kabupaten Nganjuk (Ngluyu, Rejoso, dan Sawahan), Kabupaten Madiun (Saradan), Kabupaten Bojonegoro (Dander dan Kalitidu), serta Kabupaten Ngawi (Margomulyo).

Tanaman suweg masih diperdagangkan di pasar tradisional di Ambarawa dalam bentuk umbi mentah atau dikukus dengan taburan kelapa. Umbi suweg di daerah ini masih dimanfaatkan dan diolah sebagai bahan pangan alternatif terutama di musim kemarau.

Sementara di daerah Jawa Timur, jenis ini hanya dikonsumsi sendiri oleh penduduk yang dimasak dengan direbus, dikukus, dengan taburan kelapa muda dan garam, dikukus, lalu digoreng, atau digoreng dengan tepung.

Budidaya tanaman suweg

Dituliskan dalam laman Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, suweg cocok ditanam tumpang sari sehingga tidak bersaing dengan lahan tanaman pangan yang ada.

Penanamannya cukup mudah karena katak (umbi) akan menjadi tanaman baru di tahun berikutnya.

Untuk pencahayaan lahan membutuhkan naungan cahaya penuh sampai dengan 70 persen, cukup dengan lahan yang kering dan pupuk organik.

Suweg bisa diolah menjadi tepung dan pati yang mempunyai umur simpan lebih panjang, pemanfaatan lebih luas, bahkan sebagai alternatif pengganti terigu, maizena, dan tapioka. Pati dapat diproses lebih lanjut menjadi maltodekstrin serta sirup glukosa.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/17/120300723/bunga-bangkai-mekar-di-bekasi-sejenis-suweg-tanaman-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke