Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Asbes, Penyebab Kanker yang Disebut Terkandung Dalam Bedak Johnson

“Sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi berbasis tepung jagung,” ujar perusahaan seperti dikutip dari CNA, Sabtu (13/8/2022).

Pada 2020, pihak perusahaan telah mengumumkan akan berhenti menjual produk bayi di Amerika Serikat dan Kanada, dikarenakan turunnya permintaan setelah munculnya rentetan tuntutan hukum dari konsumennya.

Sekitar 38.000 tuntutan hukum dilayangkan para konsumen dan penyintas, yang mengklaim produk bedak perusahaan ini menyebabkan kanker kontaminasi asbes, karsinogen yang diketahui.

Perusahaan membantah tuduhan tersebut, dengan menyebutkan pengujian ilmiah dan persetujuan peraturan selama beberapa dekade telah menunjukkan bedaknya aman dan bebas asbes.

Lantas, apa itu asbes karsinogenik?

Melansir American Cancer Society, asbes adalah sekelompok mineral yang terjadi secara alami sebagai bundel serat. Serat ini ditemukan di tanah dan bebatuan di banyak bagian di dunia.

Sebagian besar asbes terbuat dari silikon dan oksigen, tapi juga mengangdung unsur-unsur lain. Terdapat dua jenis utama yang telah dikaitkan dengan penyakit kanker, sebagai berikut:

  • Asbes chrysotile

Asbes chrysotile atau asbes putih adalah jenis asbes yang paling umum di dunia industri.

Menggunakan miskroskop, serat asbes chysotile membungkus dirinya sendiri dalam spiral, inilah sebabnya bentuk asbes ini disebut serpentin atau asbes keriting.

  • Asbes amphibole

Serat asbes amphibole lurus seperti jarum. Beberapa jenis serat amfibol seperti amosite (asbes coklat), crocidolite (asbes biru), tremolite, actionolite, dan anthophyllite.


Asbes menyebabkan kanker

Orang dapat terpapar asbes dengan cara menghirup serat asbes di udara, maupun menelan serat asbes saat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Adapun paparan aspes terbukti daapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, yang terbukti dari penelitian manusia dan hewan laboratorium.

Saat serat asbes di udara terhirup, zat ini dapat menempel pada lendir di tenggorokan, trakea, atau bronkus, dan mungkin dibersihkan dengan batuk atau tertelan.

Beberapa serat mampu mencapai ujung saluran udara kecil di paru-paru atau menembus ke lapisan luar paru-paru dan dinding dada.

Serat ini dapat mengiritasi sel-sel di paru-paru atau pleura, akhirnya menyebabkan kanker paru-paru atau mesothelioma.

Mesothelioma adalah bentuk kanker cukup langka yang paling sering menyerang lapisan tipis organ di dada (pleura) dan perut (peritoneum).

Mesothelioma terkait erat dengan paparan asbes. Semua bentuk asbes telah dikaitkan dengan mesothelioma, meskipun asbes amphibole nampaknya menyebabkan kanker ini pada tingkat paparan yang lebih rendah dibandingkan asbes chrysotile.

Meski begitu, studi menemukan bahwa asbes juga bisa menyebabkan kanker laring, kanker faring, kanker perut, kanker usus besar, kanker rekturm, dan kanker ovarium.

Selain kanker, asbes bisa menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut asbestosis, dengan gejala utama batuk dan sesak napas.

Saat seseorang menghirup asbes tingkat tinggi dari waktu ke waktu, beberapa seratnya masuk jauh di dalam paru-paru.

Iritasi yang disebabkan oleh serat tersebut akhirnya dapat menyebabkan jaringan parut (fibrosis) di paru-paru, yang dapat membuat kesulitan bernapas.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/14/190300923/mengenal-asbes-penyebab-kanker-yang-disebut-terkandung-dalam-bedak-johnson

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke