Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenazah Manusia Terus Bermunculan di Danau Mead, Apa Sebabnya?

KOMPAS.com - Jenazah manusia dilaporkan terus bermunculan di Danau Mead, Nevada, Amerika Serikat.

Beberapa saat lalu, tepatnya 25 Juli, jenazah manusia ketiga ditemukan di danau terbesar di Amerika Serikat itu. Kala itu ketinggian air telah surut ke posisi terendah dalam sejarah.

Sebelumnya, pada bulan Mei seorang saksi telah menemukan sisa-sisa tubuh berusia puluhan tahun. Tampaknya tubuh itu telah ditembak lalu dimasukkan ke dalam tong di danau.

Lalu seminggu kemudian, dua perempuan bersaudara yang tengah mengayuh perahu di danau juga menemukan satu kerangka manusia.

Lalu sebenarnya, apa penyebab semua kemunculan jenazah-jenazah ini?

Dikutip dari Science Alert, Kamis (28/7/2022) para ahli mengatakan sisa-sisa tubuh yang baru ditemukan ini kemungkinan baru permulaan.

Saat perubahan iklim yang disebabkan manusia menghangatkan planet dan menyebabkan kekeringan, sisa-sisa tubuh dari masa lalu kemungkinan akan terus bermunculan.

Penurunan permukaan air itu pun akhirnya juga bisa turut mengungkap kasus-kasus kematian yang tersembunyi di bawah permukaan air selama bertahun-tahun.

"Saya berharap sisa-sisa tubuh manusia dari orang yang hilang akan terungkap seiring waktu karena permukaan air terus surut," ungkap Jennifer Byrnes, antropolog forensik kepada Insider.

"Bagi kami, itu (penurunan permukaan air) berpotensi untuk menemukan orang hilang. Ini hanya akan mengungkapkan lebih banyak hal yang ada di air yang biasanya tak Anda ketahui," papar Eric Bartelink, antropolog forensik di Chico Human Identification Lab California State University.

Air di Danau Mead menurun drastis

Ketinggian air di Danau Mead telah turun drastis sejak tahun 2000.

Citra satelit terbaru dari NASA menggambarkan penurunan dramatis permukaan air yang telah merosot ke titik terendah sejak danau diisi dengan air pada tahun 1930-an.

Danau Mead sendiri punya kapasitas maksimum 372 meter, namun telah berkurang hingga ketinggian air menjadi 317 meter.

"Reservoir terbesar di Amerika Serikat memasok air ke jutaan orang di tujuh negara bagian, tanah suku, dan Meksiko utara," jelas NASA dalam rilis berita awal bulan ini.

Namun sekarang, penurunan air telah memberikan ilustrasi gamblang tentang perubahan iklim dan kekeringan jangka panjang yang mungkin terjadi.

Lebih lanjut, gletser yang mencair karena suhu global yang menghangat juga turut mengungkap artefak dan sisa-sisa manusia yang sebelumnya tersembunyi.

Baru-baru ini di Mongolia barat dan Norwegia, es yang mencair telah mengekspos artefak yang sebelumnya beku, termasuk peralatan kuno, tali, tombak, dan panah.

Menurut William Taylor, arkeolog di University of Coloradi Boulder, berkat pencairan es itu, para ilmuwan memiliki kesempatan untuk mengamankan benda-benda tersebut sebelum rusak atau terdegradasi oleh cuaca dan paparan unsur-unsur lainnya.

Namun di sisi lain, gelombang laut juga dapat mengancam situs-situs suci dan penting secara budaya. Misalnya sisa-sisa leluhur di Hawaii yang secara tradisional terkubur di sepanjang pantai, akhirnya terekspos oleh naiknya permukaan laut dan erosi pantai.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/29/100500523/jenazah-manusia-terus-bermunculan-di-danau-mead-apa-sebabnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke