Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arkeolog Temukan Istana Cucu Jenghis Khan yang Hilang

KOMPAS.com - Arkeolog Turki dan Mongolia telah menemukan sisa-sisa istana yang telah lama hilang di Provinsi Van di Turki timur.

Istana itu mereka yakini dibangun oleh cucu Jenghis Khan yang bernama Hulagu Khan.

Hulagu Khan sendiri adalah penguasa Ilkhanate, kekaisaran Mongol lebih kecil, yang berumur pendek di tahun 1260-an Masehi.

Namun, peneliti yang tak terkait dengan penelitian ini meminta para arkeolog berhati-hati dengan klaim mereka, dan mengatakan perlu lebih banyak informasi yang diperlukan sebelum sisa-sisa istana megah itu dapat dikaitkan dengan keluarga Khan.

Dikutip dari Live Science, Senin (25/7/2022) Hulagu Khan adalah seorang pemimpin Mongol yang hidup dari sekitar tahun 1217 hingga 1265 dan memimpin ekspedisi militer di Timur Tengah.

Ia terkenal karena penjarahan Baghdad pada tahun 1258 yang menyebabkan kehancuran sebagian besar kota dan mengeksekusi pemimpin Baghdad, Khalifah Al-Musta'sim Billa.

Kekaisaran Mongol sendiri berakhir pada 1259 setelah kematian Mongke Khan, cucu Jenghis Khan yang lain.

Kekaisaran Mongol yang lebih kecil di bentuk di Timur Tengah dan disebut Ilkhanate. Kekaisaran ini yang kemudian dipimpin oleh Hulagu Khan.

Tetapi Ilkhanate hanya berumur pendek dan runtuh pada awal abad ke-14 dengan sisa-sisa terakhir dihancurkan pada tahun 1357.

Catatan sejarah lantas menyebutkan sebuah istana dan ibu kota di wilayah tersebut, tetapi tak mengungkap secara pasti di mana.

Lebih lanjut, penggalian sisa-sisa istana itu pun kini sedang berlangsung, tetapi tampaknya banyak dijarah.

"Sisa-sisa kompleks istana Khan sekarang hancur total," kata anggota tim penggalian Munkhtulga Rinchinkorol, arkeolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Mongolia.

Meski banyak dijarah, tim menyebut telah menemukan sisa-sisa genteng berlapis kaca, batu bata, tembikar keramik berlapis tiga warna, dan porselen.

"Beberapa genteng memiliki simbol seperti S. Pola itu dikenal sebagai pola svastika atau tamga yag merupakan salah satu simbol kekuatan Khan Mongol," terang Rinchinkorol.


Simbol-simbol itu lah yang menjadi alasan mengapa para peneliti percaya bahwa sisa-sisa reruntuhan merupakan istana milik Hulagu Khan.

Artefak ditambah dengan catatan sejarah juga menyebutkan kehadiran Mongol yang kuat di wilayah tersebut, membuat para peneliti percaya bahwa istana berasal dari zaman Ilkhanate.

Reaksi para arkeolog

Beberapa ahli yang tak berafiliasi dengan penelitian ini menyebut, memang ada kemungkinan sisa reruntuhan merupakan istana Hulagu Khan.

Namun Timothy May, profesor Sejarah Eurasia Pusat dari Universitas Georgia Utara mengungkapkan, perlu lebih banyak informasi sebelum dapat diketahui secara pasti.

Michael Hope, ketua Studi Asia di Universtas Yonsei di Korea, rupanya juga sependapat dan memaparkan ada beberapa catatan sejarah yang menyebutkan keberadaan istana.

Misalnya saja sejarawan Armenia abad ke-13, Kirakos dari Ganja (hidup sekitar tahun 1200 hingga 1271 M) menyebutkan sebuah istana yang terletak di suatu tempat antara Danau Van dan Danau Urmiya.

Yang diketahui secara pasti adalah wilayah tersebut merupakan area penting bagi bangsa Mongol.

"Jadi kita tak perlu terkejut menemukan reruntuhan karavan Ilkhanid dan pemukiman kecil, bahkan istana di wilayah itu. Saya menunggu informasi lebih lanjut mengenai reruntuhan istana baru ini," ungkap Hope.

Sementara itu laporan penelitian akan disiapkan dalam beberapa bulan ke depan.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/27/080500423/arkeolog-temukan-istana-cucu-jenghis-khan-yang-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke