Cari Bukti Kehidupan di Bawah Tanah Mars, Ilmuwan Bikin Robot Penjelajah Gua

KOMPAS.com- Penelitian baru menunjukkan bahwa peluang terbaik untuk menemukan bukti kehidupan di Mars adalah dengan melihat apa yang ada di bawah permukaan planet merah ini.

Peneliti menyebut setidaknya untuk mempelajari 2 meter di bawah permukaan planet merah itu.

Eksplorasi bawah tanah ini bukannya tanpa alasan. Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, artinya permukaan planet merah dibombardir oleh radiasi energi tinggi dari luar angkasa.

Akibatnya, hal itu dapat dengan cepat mendegradasi zat seperti asam amino yang menjadi bukti kehidupan

Kondisi permukaan yang keras juga menghadirkan tantangan bagi astronot. Ini lah menjadi salah satu alasan para ilmuwan menyarankan bahwa gua di planet ini bisa menjadi kunci untuk menemukan bukti kehidupan.

Akan tetapi, untuk melakukannya tentu bukan hal yang mudah. Apalagi kita belum pernah mengintip ke dalam gua Mars sehingga sulit untuk mengetahui apa yang akan terjadi.

Namun kini, ilmuwan rupanya tengah menyiapkan ReachBot, robot yang dirancang untuk merangkak dan memanjat gua-gua di luar angkasa, tentu saja salah satunya adalah Mars.

Dikutip dari CNN, Selasa (5/7/2022) ide ReachBot lahir pada tahun 2018 saat Marco Pavone direktur Autonomous Systems Lab di Stanford University bersama mahasiswa tengah melakukan brainstroming konsep untuk penjelajah gua Mars.

Robot yang disebut seukuran antara bola basket dan ovven pemanggang roti ini ditutupi dengan semacam lengan yang dapat diperpanjang dan dilengkapi dengan pegangan berduri yang dapat mengambil benda dan menggenggam atau mendorng permukaan curam berbatu gua Mars.

Robot juga bakal mampu berlabuh dan merangkak melintasi jarak jauh. Ketika lengan tak diperlukan, lengan itu akan menggulung agar tak menghalangi.

Saat ini ReachBot telah mendapatkan pendanaan dan selama dua tahun kedepan akan mengerjakan simulasi 3D, prototipe robot, mengembangkan strategi yang membantu robot menghindari risiko, dan menguji ReachBot di lingkungan misi yang realistis.

Percobaan robot yang akan mencari bukti kehidupan di Bandung ini juga akan menentukan bagaimana robot penjelajah gua Mars, ReachBot, dapat digunakan untuk eksplorasi di masa mendatang.

Robot ReachBot akan menjelajahi Mars

Meski saat ini robot penjelajah gua Mars ini masih dalam tahap pengembangan namun bila ReachBot menjadi misi tersendiri, para ilmuwan berpendapat kemungkinan perlu untuk menggunakan robot yang lebih besar untuk membantunya mengakses gua yang akan dijelajahinya.

Salah satu yang memungkinkan adalah dengan memanfaatkan penjelajah, di mana penjelajah itu akan mengantarkan ReachBot ke pintu masuk gua atau menjatuhkannya di permukaan tebing.

Lebih lanjut, ReachBot kemungkinan akan dilengkapi dengan kamera, mikroskop dan metode penginderaan jauh (LIDAR). Tetapi itu tentunya akan membutuhkan daya dan menambah bobot.

Untuk itu tim menyimulasikan bahwa ReachBot akan ditambatkan ke penjelajah yang dapat memberikan daya dan bertindak seperti relai komunikasi.

Selain mengirim data ke penjelajah, ReachBot mungkin juga memiliki sistem ban berjalan yang memungkinkannya mengumpulkan sampel dan mengirimkannya ke permukaan.

Setiap temuan awal nantinya dapat menentukan langkah selanjutnya untuk misi tindak lanjut.

"Gua adalah lingkungan yang berisiko tetapi secara ilmiah menarik. Ide kami untuk robot ini adalah mengirimkannya sebelum orang sampai di Mars untuk melakukan penelitian dan menjangkau area gua," papar Stephanie Newdick, mahasiswa doktoral aeronatika dan astronotika di Stanford University.

Di masa depan, tim ilmuwan percaya bahwa penggunaan ReachBot dapat disesuaikan tergantung pada tujuannya yang pada akhirnya mampu mempermudah berbagai tugas para astronot.

Dengan berbagai kemampuan ini, tim pun melihat bahwa ReachBot bisa menjadi cara untuk mengeksplorasi lebih lanjut di Tata Surya dan ke tempat-tempat di mana manusia belum bisa menjangkaunya.