Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Uji Urine Manusia Jadi Pupuk Alami Tanaman, Bagaimana Hasilnya?

KOMPAS.com- Sekelompok ilmuwan dari beberapa institusi melakukan uji coba penggunaan urine manusia atau air kencing manusia sebagai pupuk alami untuk tanaman.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Agronomy for Suistainable Development, tim peneliti tersebut menjelaskan eksperimen pengunaan urine yang mereka lakukan bersama dengan petani perempuan di Republik Niger.

Dikutip dari Phys, Rabu (22/6/2022) manusia telah mengetahui selama ribuan tahun bahwa urin mereka merupakan pupuk yang sangat baik untuk tanaman. Urine mengandung fosfor, nitrogen, dan kalium.

Akan tetapi karena membuat beberapa orang merasa mual atau jijik, penggunaan urine untuk pupuk ini pun dibatasi.

Meski begitu banyak pula tukang kebun yang mengetahui manfaat urine manusia dan memakainya untuk menanam tanaman mereka di dalam lingkungan keluarga.

Dalam studi ini, peneliti pun bertanya-tanya apakah urine manusia dapat digunakan dalam skala yang besar, seperti pertanian yang menanam tanaman untuk dijual.

Untuk itu membuktikan manfaat urine sebagai pupuk alami tanaman, para ilmuwan ini pun meminta bantuan sekelompok wanita yang tinggal di bagian terpencil di Republik Niger.

Para petani di sana telah berjuang selama bertahun-tahun berjuang untuk bisa memupuk tanamam biji-bijian yang mereka tanam.

Mereka kesulitan karena karena terhambat oleh biaya produk pupuk komersial dan kelangkaan kotoran hewan.

Langkah pertama dalam percobaan adalah mengganti nama karena pemakaian kata urine atau air kencing manusia ini umumnya membuat orang merasa jijik. Peneliti pun mengubahnya menjadi Oga.

Selanjutnya, dalam penelitian urine manusia untuk pupuk alami ini, tim memisahkan para petani menjadi dua kelompok. Satu mengelola pertanian mereka dengan cara tradisional.

Sementara kelompok kedua memupuk gandum dengan menggunakan Oga. Petani yang terdiri dari 27 orang diajari cara mempasteurisasi, menyimpan, dan mengencerkan urine untuk digunakan sebagai pupuk. Petani juga menambahkan sedikit kotoran hewan.

Selama dua musim tanam, hasil panen kedua kelompok petani diukur, baik yang menggunakan urine manusia maupun yang menggunakan pupuk lainnya.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa tanaman yang dipupuk dengan menggunakan Oga atau urine dapat menghasilkan rata-rata 30 persen lebih banyak biji-bijian daripada kelompok pertama.

Dalam studi urine manusia untuk pupuk alami ini, para peneliti juga mencatat bahwa perbedaan hasil panen begitu besar sehingga petani lain di wilayah tersebut mulai mengikuti menggunakan Oga.

Dua tahun setelah eksperimen, peneliti menemukan bahwa lebih dari seribu petani wanita menggunakan Oga untuk menyuburkan tanaman mereka.

Menurut Rich Earth Institute, seperti dikutip dari IFL Science, manusia menghasilkan 125 galon urine per tahun.

Jika air kencing manusia ini digunakan di bidang pertanian, maka akan dapat membantu menumbuhkan tanaman dan mengurangi tingkat polusi nitrogen serta fosfor.

Urine juga dianggap lebih minim patogen dibandingkan dengan penggunaan kotoran sebagai pupuk alami tanaman.

Selain itu, krisis iklim pun juga memberi pemikiran mengenai menanam makanan dengan memanfaatkan urine manusia, karena kita menghadapi peningkatan kebutuhan terhadap air.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/23/110200623/ilmuwan-uji-urine-manusia-jadi-pupuk-alami-tanaman-bagaimana-hasilnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke