Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Gerhana Terjadi di Tahun 2022, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

KOMPAS.com- Sepanjang tahun 2022 ini, Organisasi Riset Penerbangan Antariksa (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut akan ada 4 gerhana yang akan terjadi.

Peneliti PR Antariksa dan Pranata Humas Kawasan Bandung-Garut, Andi Pangerang Hasanuddin dan C. Widianingrum mengatakan, empat gerahana tersebut terdiri dari 2 kali Gerhana Bulan Total dan 2 kali Gerhana Matahari Sebagian.

Berikut daftar beserta jadwal hadirnya fenomena gerhana di tahun 2022, baik Gerhana Bulan maupun Gerhana Matahari.

1. Gerhana Matahari Sebagian, 30 April - 1 Mei 2022

Pekan ini, akan ada fenomena Gerhana Matahari Sebagain menjadi fenomena gerhana di tahun 2022 yang hadir pertama kali.

Gerhana Matahari Sebagian adalah fenomena astronomis ketika Bumi, Bulan dan Matahari terletak pada satu garis lurus, permukaan Matahari yang teramati dari Bumi hanya tertutup sebagian saja oleh Bulan.

Hal ini disebabkan oleh bayangan Bulan yang jatuh di permukaan Bumi hanya bayangan penumbra atau semu saja. Sedangkan, bayangan umbra inti berada di luar permukaan Bumi.

Wilayah yang tertutupi oleh bayangan penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari Sebagian, sedangkan wilayah yang tertutupi oleh bayangan umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari Total.

Andi menjelaskan, gerhana ini puncaknya akan terjadi pada 30 April 2022 pukul 20.41 Universal Time (UT) atau 1 Mei 2022 pukul 03.41 WIB.

Gerhana Matahari Sebagian 30 April 2022 ini merupakan gerhana ke-66 dari 71 gerhana dalam siklus Saros 119. Sayangnya, gerhana ini hanya dapat disaksikan di Pasifik Tenggara dan sebagian Amerika Selatan.

“Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena tidak dilalui bayangan penumbra Bulan,” jelasnya.

2. Gerhana Bulan Total, 15-16 Mei 2022

Fenomena gerhana berikutnya adalah Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada tanggal 15-16 Mei 2022.

Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi. Dengan begitu, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.

Gerhana Bulan Total 15 Mei 2022 ini cenderung berwarna kemerahan disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara seletif oleh atmosfer Bumi.

Gerhana Bulan Total ini puncaknya akan terjadi 16 Mei 2022 pukul 04.11 UT atau 11.11 WIB. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak fenomena gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022.

Dijelaskan bahwa gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania.

“Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena Bulan sudah di bawah ufuk,” tulis mereka.

3. Gerhana Matahari Sebagian, 25 Oktober 2022

Gerhana Matahari Sebagain untuk kedua kali di tahun 2022 ini akan mencapai puncaknya pada 25 Oktober 2020, pukul 11.00 UT atau 18.00 WIB.

Dengan perkiraan waktu tersebut, gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena wilayah ini tidak dilalui bayangan penumbra Bulan.

Adapun, wilayah yang dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Sebagian 25 Oktober 2022 ini adalah sebagian besar Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol bagian Barat-Selatan), Aljazair bagian Barat Laut, Tunisia, Libya (kecuali bagian Barat Daya), Sudan, Ethiopia (kecuali bagian Selatan), Somalia (kecuali bagian Selatan), Mesir, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan dan Rusia bagian Barat.

4. Gerhana Bulan Total, 8 November 2022

Setelah terjadi pada bulan Mei, Gerhana Bulan Total juga akan kembali terjadi pada bulan November 2022.

Gerhana Bulan Totalnya 8 November 2022 pada saat itu, nanti akan mencapai puncaknya pada 8 November 2022, pukul 10.59 UT atau 18.59 WIB.

Namun, Gerhana Bulan Total pada November mendatang akan bisa disaksikan di lebih banyak tempat di dunia.

Di antaranya yakni Benua Amerika, Islandia, Norwegia bagian Utara, Swedia bagian Utara, Finlandia, Rusia, Iran, Oman, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Oseania.

“Gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia,” tegasnya.

Akan tetapi, meski bisa teramati di Indonesia, tidak semua wilayah atau daerah di Indonesia yang akan bisa menyaksikan fase-fase fenomena gerhana bulan total tersebut dari awal-puncak sampai akhir gerhana itu.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/29/100200823/4-gerhana-terjadi-di-tahun-2022-bisakah-dilihat-dari-indonesia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke