Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO Minta Masyarakat Dunia untuk Segera Mendapatkan Vaksin Booster

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini meminta masyarakat di seluruh dunia untuk segera mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.

Hal itu disampaikan oleh kelompok ahli yang dibentuk WHO, di tengah penularan varian Omicron yang tinggi.

Pihaknya pun mendukung penuh akses terhadap vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan mendesak pemberian vaksin booster kepada masyarakat.

Akan tetapi, pengumuman tersebut berkebalikan dengan badan PBB yang mengungkapkan bahwa vaksin booster tidak diperlukan, dan bisa menimbulkan rasa ketidakadilan di antara banyak negara.

Dilansir dari Times of India, Selasa (8/3/2022) vaksinasi Covid-19 dua dosis, termasuk pemberian booster, sangat diperlukan bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami penyakit parah akibat infeksi virus corona. Misalnya pada lansia, anak-anak, dan orang dengan penyakit penyerta (komorbid).

WHO berkata, kelompok ahlinya menyimpulkan penyuntikan vaksin Covid-19 terbukti memberikan perlindungan tingkat tinggi, terhadap keparahan penyakit, hingga kematian.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya juga sempat menyerukan untuk menunda vaksinasi booster lantaran masih banyak negara yang kesulitan mengakses vaksin primer.

Tedros bahkan meminta agar negara-negara kaya untuk segera menyumbangkan vaksin yang tersedia kepada negara miskin.

Namun demikian, pihaknya menyebutkan bahwa pada saat itu mereka masih mengevaluasi data yang masuk, terkait dengan ketersediaan dan kebutuhan vaksin primer ataupun booster.

Sehingga, mereka menilai inilah waktu yang tepat bagi masyarakat untuk segera menerima suntikan vaksin dosis ketiga.


Efektivitas vaksin booster

Vaksin booster diketahui mampu untuk mencegah keparahan penyakit, rawat inap, hingga kematian pada pasien Covid-19.

Beberapa penelitian juga menunjukkan pemberian booster setelah dosis kedua, dapat membantu meningkatkan kekebalan, dan melindungi dari infeksi Covid-19 yang berat.

Dicontohkan, program vaksin booster di berbagai negara termasuk Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat telah berhasil mencegah lonjakan infeksi Omicron di rumah sakit, maupun kematian pasien.

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang telah melaksanakan program vaksinasi booster hingga saat ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menjelaskan vaksinasi booster terbukti dalam meningkatkan efektivitas titer antibodi. Artinya, proteksi kita terhadap virus corona menjadi bertambah.

Selain vaksinasi Covid-19, Nadia juga menyampaikan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak masih diperlukan untuk mencegah penularan virus.

WHO memantau penyebaran Omicron siluman

Varian Omicron siluman yang disebut sebagai BA.2, kini tengah dipantau oleh WHO berkaitan dengan penyebarannya secara global. Sebab, sejumlah data mencatat BA.2 menyebabkan infeksi ulang (reinfeksi) pada seseorang yang sudah terinfeksi Omicron sebelumnya.

Selain BA.2, WHO juga masih melihat karakteristik dari varian Omicron termasuk garis keturunan lainnya. Beberapa peneliti juga tengah mengamati apakah subvarian BA.2 menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Di sisi lain, vaksin Covid-19, kata WHO, tampaknya masih efektif untuk melawan virus tersebut.

“Sejak itu (virus corona pertama kali diidentifikasi di Wuhan), ada evolusi virus yang berkelanjutan dan substansial, serta ada kemungkinan evolusi ini akan berlanjut, lalu menghasilkan varian baru,” ujar WHO.

Mereka tidak menutup kemungkinan vaksin virus corona yang ada saat ini, perlu untuk diperbarui, serta disesuaikan dengan kondisi terkini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/09/110500623/who-minta-masyarakat-dunia-untuk-segera-mendapatkan-vaksin-booster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke