Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Semut Bisa Berjalan di Dinding? Sains Jelaskan

KOMPAS.com - Semut adalah salah satu hewan yang dikenal sebagai pekerja keras. Serangga ini juga hidup secara berkelompok, dan selalu bergotong royong dalam mengerjakan tugasnya. Namun, ternyata semut juga punya keunikan lainnya, yakni saat dia berjalan di dinding.

Saat bersama kelompoknya, semua akan berjalan rapi dalam satu barisan, baik saat berjalan di permukaan benda atau tanah, maupun saat berjalan di dinding. 

Semut adalah pemanjat yang ulung, sebab, serangga ini bisa dengan mudah memanjat atau berjalan pada permukaan halus vertikal dan terbalik.

Anda mungkin pernah bertanya-tanya, bagaimana cara semut bisa berjalan di dinding tanpa terjatuh. Untuk menjawab hal ini, serba-serbi hewan membahas mengenai kenapa semut bisa berjalan di dinding.

Menurut studi yang dipublikasikan pada Rabu (11/11/2015) di jurnal PLOS ONE, saat berjalan di dinding, semut menggunakan beberapa cara di mana salah satunya adalah bantalan perekat pretarsal yang berada di kaki.

Semut juga bisa berjalan di dinding dibantu dengan susunan rambut halus yang padat di area sisi perutnya.

Cara semut bisa berjalan di dinding

1. Menggunakan bantalan perekat

Banyak hewan selain semut, yang juga telah mengembangkan bantalan perekat khusus pada kaki mereka untuk memanjat atau berjalan di permukaan yang halus.

Bantalan pada kaki ini sangat lembut dan memiliki permukaan yang relatif halus, bahkan terdiri dari susunan bulu halus.

Peneliti mengungkapkan bahwa bantalan perekat pada serangga mengeluarkan sejumlah kecil cairan di antara bantalan dan substrat, sehingga menciptakan gaya kapiler.

Pada semut, bantalan itu disebut bantalan perekat pretarsal, di mana mekanisme utamanya adalah mencapai cengkeraman pada dinding dan langit-langit dengan menempelinya.

"Sebagian besar struktur perekat hewan bergantung pada arah, mereka hanya menempel saat ditarik ke arah tubuh. Hal seperti itu ditemukan di berbagai taksa, termasuk lalat, jangkrik semak, semut, kecoak, katak pohon, laba-laba, dan tokek," tulis peneliti.

Seperti dilansir dari Fauna Facts, Senin (13/9/2021) keterampilan semut berjalan di dinding telah menginspirasi pengembangan robot panjat dinding SpinyBot II dari Stanford University, serta robot ZPD dari American Institute of Physic.

2. Memanfaatkan cakar di kakinya

Pada permukaan yang kasar, semut kerap menggunakan cakar khusus yang terdapat di bagian belakang setiap kakinya untuk mencengkeram. Oleh sebab itu, semut bisa berjalan di permukaan apa pun.

Selain berfungsi untuk merangkak di dinding, cakar semut juga bisa digunakan untuk hal lainnya.

Cakar semut dapat digunakan untuk membantu melepaskan bantalan perekat dari dinding.

Sebab, setiap mereka melangkahkan kaki di dinding atau permukaan lainnya, bantalan pada kaki harus dilepaskan agar semut bisa bergerak.

3. Menggunakan rambut halus di kakinya

Cara semut bisa berjalan di dinding selanjutnya adalah dengan menggunakan ribuan rambut halus di kaki mereka untuk bisa mencengkeram permukaan, dan berjalan dengan baik.

Mereka menggunakan 'bantalan berbulu' karena memiliki lebih banyak rambut.

Adapun yang sering digunakan semut untuk bisa berjalan adalah bantalan halus, sementara rambut di kakinya hanya sebagai cadangan saja.

Bisakah semut mati karena terjatuh?

Kendati ada kemungkinan semut akan mati karena jatuh, kondisi ini sangat jarang terjadi.

Pasalnya, saat semut terjatuh dari tempat yang tinggi, udara di sekitarnya memperlambat tubuh mereka yang kecil untuk jatuh ke permukaan tanah.

Sehingga kecil kemungkinannya semut mati usai terjatuh. Di samping itu, kerangka luar semut yang kokoh dapat membantu melindungi mereka saat terjatuh ke permukaan yang keras.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/17/083000223/bagaimana-semut-bisa-berjalan-di-dinding-sains-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke