Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Anjing Buta Warna?

KOMPAS.com - Gagasan bahwa anjing tidak dapat melihat warna telah diyakini secara luas selama beberapa dekade.

Namun, penelitian dan simpulan baru tentang anatomi tubuh dan perilaku anjing telah menunjukkan hasil yang berbeda.

Penelitian mengatakan, anjing memang tidak dapat melihat warna seperti manusia, namun anjing masih dapat melihat beberapa warna.

Dengan demikian, penglihatan anjing akan warna lebih dari sekadar abu-abu atau hitam putih.

Anjing tidak buta warna

Dilansir dari American Kennel Club (AKC), selama beberapa dekade terakhir, pemeriksaan struktur mata anjing telah mengungkapkan sejumlah perbedaan pada desain dasar antara mata manusia dan anjing. 

Evolusi dan fungsi adalah faktor yang mendorong perbedaan tersebut. 

Anjing mengembangkan indra penglihatan mereka sebagai pemburu malam hari, melacak, dan menangkap mangsa di malam hari. Oleh sebab itu, mata anjing beradaptasi untuk melihat dalam kondisi gelap sehingga dapat menangkap gerakan mangsa.

“Untuk tujuan berburu dalam gelap, mata anjing memiliki lensa dan permukaan kornea yang lebih besar dan membran reflektif, yang dikenal sebagai tapetum, yang mampu meningkatkan penglihatan pada malam hari,” ujar kepala petugas dokter hewan AKC, Dr. Jerry Klein.

Retina adalah salah satu bagian mata yang mengungkapkan perbedaan persepsi warna antara anjing dan manusia. 

Retina terdiri dari jutaan sel penginderaan cahaya. Sel tersebut termasuk:

  • Sel batang yang merupakan sel yang sangat sensitif yang menangkap gerakan dan bekerja dalam cahaya rendah.
  • Sel kerucut yang bekerja dalam cahaya terang dan mengontrol persepsi warna.

Anjing memiliki lebih banyak sel batang dibandingkan sel kerucut di retina mereka, sedangkan manusia memiliki lebih banyak sel kerucut.

Tampaknya, hal ini membuat perbedaan persepsi warna antara anjing dan manusia. 

Manusia dan beberapa spesies primata lainnya adalah trikromatik , yang berarti mereka memiliki tiga jenis sel kerucut. 

Sementara itu, anjing termasuk dikromatik yang hanya memiliki dua jenis sel kerucut.

Setiap jenis kerucut mencatat panjang gelombang cahaya yang berbeda. 

Dalam hal ini, anjing dan orang yang buta warna kehilangan sel kerucut merah-hijau.

Sementara itu, ada beberapa jenis ikan dan burung yang dapat melihat spektrum warna yang lebih luas daripada yang bisa dilihat manusia.

Ada banyak jenis burung dan ikan yang tetrakromatik, yakni memiliki reseptor kerucut jenis keempat untuk menyerap sinar ultraviolet.

Jadi, apakah anjing dapat melihat warna seperti manusia?

Jay Neitz, peneliti dari Neitz Color Vision Lab di Departemen Oftalmologi, University of Washington, mengatakan bahwa penglihatan warna anjing mirip dengan orang yang buta warna merah-hijau.

Anjing dapat melihat warna kuning dan biru atau kombinasi dari warna-warna tersebut. 

Kondisi ini membuat sebagian besar penglihatan anjing berwarna cokelat keabu-abuan. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/12/203048523/benarkah-anjing-buta-warna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke