Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Pilar Utama Pengobatan Gagal Jantung di Indonesia, Apa Itu?

Penyakit ini menjadi ancaman karena dapat menyebabkan kematian, sehingga perlu segera ditangani dengan tepat.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung dan Cardiometabolic Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Siti Elkana Nauli, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FHFA mengatakan, bahwa pengobatan pasien gagal jantung bertujuan menurunkan angka kematian, rawat inap berulang di rumah sakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Mencegah perburukan yaitu membaik secara total, menurunkan kematian, mencegah rawat inap berulang,” kata Nauli saat Webinar Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kardiovaskular, Sabtu (29/1/2022).

Nauli menjelaskan, berdasarkan pedoman tatalaksana gagal jantung di Indonesia yang dikeluarkan oleh PERKI tahun 2020, terdapat tiga pilar utama pengobatan gagal jantung yaitu:

1. RAS (renin angiotensin aldosteron) blocker

Melansir ema.europa.eu, ini merupakan sistem hormon yang mengontrol tekanan darah dan volume cairan dalam tubuh.

Obat-obatan ini termasuk dalam tiga kelas utama, yaitu penghambat reseptor angiotensin (ARB, atau dikenal sebagai sartans), penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE-inhibitors), dan penghambat renin langsung seperti aliskiren.

2. Betablocker

Beta-blocker merupakan kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengobati beragam kondisi pada jantung.

Ini bekerja dengan cara menghambat efek hormon epinephrine atau adrenalin, yaitu hormon yang berfungsi meningkatkan detak jantung dan memicu kerja otot jantung.

3. MRA (mineralo receptor antagonist)

Spironolakton dan eplerenon merupakan antagonis reseptor mineralokortikoid. Senyawa ini memblokir aksi epitel dan nonepitel aldosteron.

Keduanya memengaruhi penurunan tekanan darah, baik sebagai terapi tunggal atau tambahan. Selain itu, masing-masing memberikan manfaat kelangsungan hidup dalam beragam keadaan gagal jantung dan kemungkinan perlindungan ginjal pada penyakit ginjal kronis proteinurik.

Ketiga pengobatan tersebut merupakan lini pertama pengobatan gagal jantung kronik, selama tidak ditemukan adanya kontraindikasi.

Di akhir tahun 2021, Pokja juga mengeluarkan tulisan ilmiah mengenai Sodium Glucose Co-Transporter-2 Inhibitors (SGLT2- i), yang direkomendasikan sebagai tambahan terapi pada pasien gagal jantung.


Melansir inaheart.org, SGLT2-i merupakan obat diabetes yang memiliki angka luaran positif pada pasien gagal jantung dengan atau tanpa diabetes tipe 2.

Terlihat dalam studi yang menggunakan Dapagliflozin, salah satu jenis SHLT2-i, penurunan mortalitas kardiovaskular atau rawat ulang akibat gagal jantung sebesar 26 persen.

“Golongan tambahan agar angka kematian dan rawat inap berulang akibat gagal jantung dapat berkurang,” tutur Nauli.

Selain pengobatan, dapat diberikan terapi yang sejalan dengan obat yang dikonsumsi penderita, seperti pembukaan pembuluh darah koroner.

"Ketika terdiagnosis, dilakukan terapi dengan dosis sesuai kondisi masing-masing pasien," ujar dia.

Nauli menegaskan, tidak ada satu obat yang lebih unggul dibandingkan obat lainnya. Gagal jantung merupakan kondisi kompleks sehingga membutuhkan beberapa jenis obat.

Sementara itu, obat jantung memang berisiko terhadap penurunan fungsi ginjal, dan akan membaik setelah tiga bulan terapi didukung oleh kondisi pasien yang semakin membaik.

“Bukan merusak ginjal, tapi menurunkan fungsinya,” tegas dia.

Kendati begitu, pasien dengan gagal jantung yang tidak diterapi secara maksimal, akan terlihat kerusakan ginjal yang lebih dibandingkan pasien yang mendapatkan terapi.

Agar tidak mengalami gagal ginjal, pasien dapat mencegahnya dengan menjaga pola hidup, pola makan, beristirahat yang cukup, menghindari rokok, dan tetap beraktivitas fisik sesuai kondisi masing-masing.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/30/193000923/3-pilar-utama-pengobatan-gagal-jantung-di-indonesia-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke