Langka, Bayi Gajah Kembar Lahir di Kenya

KOMPAS.com - Sebuah peristiwa sangat langka terjadi di Kenya. Seekor gajah terlihat melahirkan bayi gajah kembar.

Kelompok konservasi Save the Elephants mengatakan, kalau bayi gajah kembar itu berkelamin jantan dan betina. Mereka terlahir dari induk bernama Bora.

Mengutip Phys, Minggu (23/1/2022) bayi gajah kembar ini pertama kali ditemukan oleh pemandu wisata yang beruntung saat mereka dalam perjalanan safari pada akhir pekan di cagar alam Samburu di Kenya Utara.

Bayi yang baru lahir itu terlihat mulai terbiasa dengan lingkungan sabana dan terlihat berjalan dengan induk serta anak pertama Bora yang lahir pada tahun 2017.

Gajah Afrika memiliki periode kehamilan terlama dari semua mamalia, yakni hampir 22 bulan dan melahirkan kira-kira setiap empat tahun.

"Gajah kembar jarang ditemukan dalam populasi gajah dan hanya sekitar satu persen dari kelahiran," kata pendiri Save the Elephants Douglas-Hamilton dalam sebuah pernyataan.

Namun gajah kembar juga punya risiko lebih tinggi dan seringkali pertumbuhan mereka tak berjalan dengan baik.

Pasangan kembar terakhir yang lahir di Samburu pada 2006 gagal bertahan hidup lebih dari beberapa hari.

Hal ini karena cukup sering ibu gajah tak memiliki cukup susu untuk menghidup dua bayi sekaligus.

"Jadi kita semua berharap untuk kelangsungan hidup gajah kembar yang baru lahir ini," ungkap Douglas-Hamilton.

Berdasarkan sensus satwa liar nasional pertama yang dilakukan tahun lalu, diperkirakan ada 36.280 gajah di Kenya.

Angka tersebut mewakili peningkatan 12 persen dalam jumlah populasi yang tercatat tahun 2014, ketika perburuan gading lebih tinggi.

Tahun lalu, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) juga memperingatka,n bahwa perburuan dan perusakan habitat, terutama karena konversi lahan untuk pertanian, telah berdampak buruk pada jumlah gajah di Afrika secara keseluruhan.

Meski ada peningkatan jumlah, populasi gajah sabana Afrika tetap memperlihatkan penurunan 60 persen dalam setengah abad terakhir.

Hal tersebut membuat membuat mereka masuk dalam klasifikasi terancam punah IUCN.