Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Nikel Indonesia Mengguncang Dunia | Varian Omicron 500 Persen Lebih Menular

Setelah pelarangan ekspor bahan mentah, Nikel Indonesia mengguncang dunia. Sebab, logam berat ini memiliki peran dan manfaat penting bagi berbagai industri di dunia.

Selain itu, yang tak kalah ramai jadi bahasan sejak kemarin adalah tentang varian baru Omicron yang disebut 500 persen lebih menular dibanding varian virus corona asli yang muncul di China pada Desember 2019.

Varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini disebut para ilmuwan mengkhawatirkan karena penyebarannya yang sangat cepat.

Selain dua topik tersebut, dokumentasi orangutan yang membunuh dan memakan kukang di Kapuas, Kalimantan Tengah pun menjadi bacaan populer lainnya.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Sabtu (27/11/2021) hingga Minggu (28/11/2021) pagi.

Nikel Indonesia mengguncang dunia

Indonesia mengguncang dunia setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri. Akibat ekspor nikel dilarang, Pemerintah Indonesia pun mendapat gugatan dari Uni Eropa.

Kendati demikian, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (24/11/2021), Presiden Jokowi tetap melanjutkan pelarangan ekspor bahan mental, bahkan tak hanya nikel tetapi juga bauksit, meski digugat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Meskipun kita memang digugat di WTO, enggak masalah. Tapi di sini (kami melarang nikel karena) kita ingin membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya di negara kita Indonesia. Golnya ada di situ," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Setelah pelarangan ekspor bahan mentah, Nikel Indonesia mengguncang dunia. Sebab, logam berat ini memiliki peran dan manfaat penting bagi berbagai industri di dunia.

Selengkapnya baca di sini:

Nikel Indonesia Mengguncang Dunia, Asal-usul Nikel dan Logam Apa Itu?

Varian Omicron 500 persen lebih menular

Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian baru Omicron disebut 500 persen lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Dengan potensi penularan varian B.1.1.529 yang bisa mencapai 500 persen tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).

Selengkapnya baca di sini:

Varian Baru B.1.1.529 Omicron 500 Persen Lebih Menular dari Virus Aslinya

Varian Omicron mengkhawatirkan

Sejak diumumkan Menteri Kesehatan Afrika Selatan, varian baru Covid-19 yang terdeteksi di Botswana, telah membuat para ilmuwan khawatir.

Varian tersebut kini oleh Organisasi Kesehatan (WHO) dinamai Omicron.

Penemuan baru varian virus corona baru ini, diyakini berpotensi lebih menular oleh otoritas kesehatan Afrika Selatan. Hal itu pun memicu reaksi keras di seluruh dunia, dengan sejumlah negara yang mulai melarang masuknya para pelancong dari beberapa negara Afrika Selatan.

Setelah pertemuan mendesak, WHO akhirnya resmi mengumumkan nama baru varian B.1.1.529 dengan nama varian Omicron, yang diambil dari alfabet Yunani, menambah lagi daftar nama varian-varian virus corona lainnya.

Varian ini juga diklasifikasikan sebagai Variant of Concern atau varian yang mendapat perhatian, seperti varian Delta yang sejauh ini disebut telah mendominasi penularan Covid-19 di seluruh dunia.

Selengkapnya baca di sini:

Varian Baru Omicron dari Afrika Selatan, Mengapa Mengkhawatirkan?

Orangutan membunuh dan memakan kukang

Selama ini orang berpikir jika orangutan adalah vegetarian. Tetapi ada kalanya mereka diketahui menikmati makanan berupa daging seperti yang terungkap dalam sebuah studi baru. Untuk pertama kalinya, orangutan tertangkap kamera membunuh kukang.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Primates ini melaporkan bagaimana orangutan tertangkap kamera membunuh dan memakan kukang.

Mengutip IFL Science, Jumat (26/11/2021) peneliti berhasil menangkap momen langka tersebut saat melakukan pengamatan pada tahun 2017 di Tuanan Orangutan Research Station di wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah.

Para peneliti akrab dengan pola makan hewan-hewan ini setelah melacak perilaku mereka secara berkala dari tahun 2003 hingga 2017.

Selama periode penelitian itu, peneliti menemukan makanan orangutan yang paling umum adalah buah (61 persen), daun muda (14 persen), bunga (8 persen), dan serangga (5 persen).

Namun betapa kagetnya peneliti saat mereka melihat orangutan (Pongo pygmaeus) jantan bernama Molong memakan hewan lain yang sama-sama primata.

Selengkapnya baca di sini:

Pertama Kali, Orangutan Tertangkap Kamera Membunuh dan Memakan Kukang

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/28/090000223/populer-sains-nikel-indonesia-mengguncang-dunia-varian-omicron-500-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke