Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pohon Ketapang, Pohon Teduh dengan Segudang Manfaat

KOMPAS.com - Pohon ketapang adalah pohon yang banyak tumbuh di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, Australia, India, dan Thailand. Pohon ketapang banyak digunakan sebagai pohon di pantai dan menghiasi pinggir jalan karena pohonnya yang teduh.

Pohon ketapang

Pohon ketapang bisa tumbuh hingga 30 sampai 35 meter. Pohon ketapang memiliki karakter pohon yang cabangnya melebar ke samping. Lebar cabangnya bisa mencapai 20 meter.

Cabangnya tersusuk bertingkat-tingkat seperti pagoda. Inilah sebabnya pohon ketapang sering digunakan untuk pohon peneduh di jalan dan taman.

Pohon ketapang memiliki nama ilmiah Terminalia catappa. Pohon ini adalah tumbuhan angiosperma dan merupakan tumbuhan dikotil. Daunnya berbentuk oval seperti telur. Bunganya kecil berwarna putih kehujauan dan sangat wangi.

Buah ketapang berbentuk telur gepeng dengan satu biji di dalamnya. Warna buahnya hijau jika masih mentah dan berubah berwarna merah keunguan ketika matang.

Manfaat pohon ketapang

Hampir setiap bagian dari pohon ketapang bisa bermanfaat bagi manusia. Berikut adalah uraiannya.

  • Daun dan kulit pohon: bahan pembuat pewarna hitam dan tinta
  • Daun ketapang: menetralkan pH air di akuarium agar air lebih ideal untuk memelihara ikan, terutama ikan cupang
  • Batang ketapang: materi lantai kayu yang bagus karena memiliki warna merah bata dan coklat. Selain itu teksturnya juga cukup keras dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan jenis kayu lain
  • Biji ketapang: pengganti biji kenari dan almond. Biji ketapang memiliki manfaat kesehatan untuk menurunkan gula darah dan tekanan darah tinggi. Selain itu, biji ketapang kaya akan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/16/212100823/pohon-ketapang-pohon-teduh-dengan-segudang-manfaat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke