Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Treatment Foxy Eyes | Kasus Dokter Campurkan Sperma ke Makanan Korban

KOMPAS.com - Sejumlah topik menjadi bahasan masyarakat sepanjang Kamis (16/9/2021) dan kanal Sains mencoba menjelaskan dari sisi ilmiah.

Salah satu yang populer dan banyak dibaca adalah tentang treatment Foxy Eyes yang dilakukan Anggita Sari. Konon, setelah melakukan perawatan ini ada benang menonjol di dahinya.

Kemudian yang bikin heboh lainnya adalah kasus oknum dokter yang mencampurkan sperma ke makanan korban. Psikolog dan psikiater ikut angkat bicara terkait kejahatan seksual ini.

Berita Presiden Jokowi minta masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19 hingga ditemukan fosil laba-laba berusia 99 juta tahun yang ungkap kasih ibu ke anak juga menjadi berita populer yang banyak dibaca.

Berikut 4 berita Sains yang populer sepanjang Kamis (16/9/2021) hingga Jumat (17/9/2021) pagi.

1. Treatment foxy eyes

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di IORA Dermatology Clinic, dr Edwin Tanihaha SpKK MHKes FKCCS mengatakan, Foxy eyes adalah suatu tindakan estetik dengan menggunakan dissolvable thread (benang wajah) yang dimasukan ke dalam kulit area buntut alis mata ke arah dahi.

“Tindakan ini bermanfaat untuk menaikkan buntut alis mata, sehingga bisa menciptakan alis mata yang lebih lebar dan menarik,” jelas dr. Edwin kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Menurutnya, tindakan benang di area dahi, termasuk foxy eyes, sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis kulit yang berpengalaman.

Pasalnya, jika tidak, maka bisa terjadi beberapa risiko yang tidak diinginkan. Apa saja risikonya? Baca di sini:

Anggita Sari Sebut Benang Menonjol di Dahi Setelah Perawatan Foxy Eyes, Apa itu?

2. Presiden Jokowi minta masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19

Kendati vaksinasi masih terus dijalankan, di tengah kasus Covid-19 yang terus bertambah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dan meminta masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (16/9/2021), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa virus corona tak akan hilang sepenuhnya dari Indonesia maupun dunia.

Lantas, apa yang dimaksud dengan hidup berdampingan dengan Covid-19 seperti yang disampaikan Presiden Jokowi?

Pakar epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengatakan kunci hidup berdampingan dengan Covid-19, yang pertama harus memahami bahwa Covid-19 sebagaimana keluarga virus corona lainnya yang sudah ada sejak sebelum pandemi ini muncul.

Dicky mengatakan bahwa sudah ada tujuh virus corona di dunia ini. Dari virus corona yang munculnya tahun 1965, penyakitnya masih ada sampai saat ini sebagai common cold atau flu musiman.

"Lalu MERS pada tahun 2012, sekarang juga masih, meski kasus terakhirnya muncul tahun lalu," ungkap Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Hal ini menunjukkan bahwa kedua jenis virus corona tersebut pada akhirnya menjadi endemi.

Selengkapnya baca di sini:

Presiden Jokowi Minta Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Apa Maksudnya?

3. Viral dokter campurkan sperma ke makanan korban

Kasus oknum dokter yang membalurkan atau mencampurkan sperma ke makanan korban membuat heboh masyarakat. Kasus viral teror sperma ini terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Diketahui, korban merupakan istri teman satu kontrakannya yang juga sedang menempuh PPDS.

Sebelum oknum dokter berinisial DP mencampur sperma ke makanan istri temannya, dia mengintip korban ketika mandi lalu melakukan onani.

Hal ini sudah dilakukan korban sebanyak tiga kali karena mangaku kecanduan film porno.

Menanggapi kasus ini, psikolog klinis Adityana Kasandra Putranto angkat bicara.
"Ini bukan exhibisionis dan bukan fetish," katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Lebih lanjut Kasandra menjelaskan, perilaku tersangka yang mengintip mandi korban sampai onani disebut voyeurisme.

"Voyeurisme ketika mengintip orang mandi," imbuh dia.

Menurut minddisorders.com, voyeurisme adalah kelainan seks yang menyebabkan penderitanya mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara melihat atau mengintip korbannya.

Sementara itu, kata Kasandra, melemparkan dan menuangkan sperma ke makanan sebenarnya belum ada klasifikasi khususnya.

Baca selengkapnya di sini:

Viral Dokter Campurkan Sperma ke Makanan Korban, Ini Kata Psikolog

4. Fosil laba-laba berusia 99 juta tahun, ungkap kasih ibu ke anak

Fosil laba-laba yang diperkirakan berusia 99 juta tahun telah ditemukan baru-baru ini. Temuan ini sekaligus ungkap perawatan induk laba-laba pada anak mereka.

Dilansir dari Live Science, Kamis (16/9/2021), fosil yang ditemukan di sebuah desa di Myanmar Utara sebelum tahun 2017 ini merupakan fosil tertua.

Terdapat empat bongkahan ambar, resin atau getah pohon yang menjadi fosil dengan warna yang cantik, yang menjadi perangkap yang mengabadikan beberapa ibu laba-laba bermata besar.

Kemungkinan besar ibu laba-laba sedang menjaga kantung telur dan merawat anak-anak mereka yang sudah menetas ketika terjebak dalam resin pohon yang lengket.

Selengkapnya baca di sini:

Fosil Laba-laba Usia 99 Juta Tahun Ditemukan, Ungkap Kasih Ibu ke Anak

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/17/070404923/populer-sains-treatment-foxy-eyes-kasus-dokter-campurkan-sperma-ke-makanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke