Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Abdala, Vaksin Covid-19 dari Kuba yang Efikasinya 92 Persen

KOMPAS.com – Sebagai upaya melawan Covid-19, Kuba mengembangkan beberapa vaksin, salah satunya adalah vaksin Abdala.

Vaksin dengan nama teknis CIGB-66 ini merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Center for Genetic Engineering and Biotechnology (CIGB) di Kuba.

Meski tidak ada negara Amerika Latin lain yang mengembangkan vaksinnya sendiri, Kuba dengan vaksin Abdala dan Soberana 02 telah maju ke uji klinis fase III per 25 Maret 2021.

Selain dua vaksin tersebut, Kuba juga memiliki tiga vaksin lainnya yang masih dalam uji klinis tahap awal, yakni vaksin Mambisa, Soberana 01, dan Soberana Plus.

Bagaimana Kuba dapat mengembangkan vaksin Covid-19?

Dilansir dari The London School of Economics and Political Science (LSE), Helen Yaffe, dosen sejarah ekonomi dan sosial di Glasgow University, menjelaskan bagaimana Kuba mampu mengembangkan vaksin Covid-19.

Penulis buku Che Guevara: The Economics of Revolution ini mengatakan, sektor bioteknologi Kuba sepenuhnya dimiliki negara dan bebas dari kepentingan pribadi.

Sektor tersebut berkembang dengan inovasi yang disalurkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan tidak mencari keuntungan di pasar domestik.

Berbagai lembaga penelitian dan pengembangan berkolaborasi dan memfasilitasi jalur cepat dari penelitian dan inovasi ke uji coba dan aplikasi.

Sirkulasi informasi dan personel yang berkesinambungan antara lembaga penelitian, universitas, dan sistem kesehatan masyarakat pun kian mendorong kemajuan sektor bioteknologi Kuba.

Berbagai unsur tersebut telah terbukti memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan vaksin Covid-19 di Kuba.

Cara kerja vaksin Abdala

Vaksin yang namanya diambil dari puisi karya José Martí, pahlawan nasional Kuba, ini termasuk vaksin protein yang mengandung protein turunan Covid yang memicu respons imun tubuh.

Vaksin Abdala membawa sebagian protein lonjakan yang digunakan virus untuk mengikat sel manusia, yang pada gilirannya akan menghasilkan antibodi penetral yang menghalangi proses pengikatan sel.

“Ia hanya didasarkan pada bagian (antigen Covid) yang terlibat dalam kontak dengan reseptor sel yang juga merupakan salah satu yang menginduksi jumlah antibodi penetralisir terbesar”, ujar Dr. Marlene Ramírez González kepada British Medical Journal.

Vaksin Kuba memerlukan tiga dosis dan bisa stabil pada suhu 2-8 derajat celcius sehingga untuk menggunakannya tidak membutuhkan peralatan pendingin khusus.

Uji coba vaksin Abdala fase III

Bersamaan dengan vaksin Soberana 02, Abdala memulai uji coba fase III pada akhir bulan Maret 2021 lalu.

Uji coba ini menggandeng puluhan ribu sukarelawan di wilayah yang mencatat kasus infeksi Covid-19 yang tinggi. Adapun vaksin Abdala diberikan di Santiago de Cuba dan Guantánamo.

Tindak lanjut untuk peserta uji coba fase III akan berlanjut hingga Januari 2020. Uji coba ini akan menyelidiki apakah vaksin dapat mencegah penularan, berapa lama kekebalan bertahan, dan hal-hal jangka panjang lainnya.

Pada akhir bulan Agustus 2021, pemerintah Kuba menargetkan vaksinasi terhadap enam juta penduduk Kuba, yakni lebih dari setengah populasi negara tersebut.

Kuba berharap dapat menjadi salah satu negara yang memberikan vaksin Covid-19 secara penuh kepada seluruh penduduknya.

Efikasi vaksin Abdala

Dalam uji klinis tahap akhir, Kuba mengatakan bahwa vaksin Abdala telah terbukti 92,8 persen efektif, sebagaimana dilansir dari Reuters, 21 Juni 2021.

Pengumuman ini menyusul pernyataan pemerintah Kuba yang mengatakan bahwa Soberana mencapai efikasi 62 persen hanya dengan dua dari tiga dosisnya.

“Dipukul oleh pandemi, para ilmuwan kami di Finlay Institute dan CIGB telah mengatasi semua hambatan dan memberi kami dua vaksin yang sangat efektif,” ujar Presiden Miguel Diaz-Canel melalui akun media sosial Twitternya.

Kuba memilih untuk tidak mengimpor vaksin dan mengandalkan miliknya sendiri. Beberapa ahli mengatakan, ini merupakan taruhan yang berisiko, namun tampaknya Kuba menunjukkan keberhasilan.

Beberapa negara, seperti Argentina, Jamaika, Meksiko, Vietnam, dan Venezuela telah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin Kuba.

Bahkan, Iran mulai memproduksi Soberana 02 sejak awal tahun 2021 sebagai bagian dari uji klinis tahap akhir.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/25/180200223/mengenal-abdala-vaksin-covid-19-dari-kuba-yang-efikasinya-92-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke