Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Hanya Varian Delta, Mutasi Virus Corona Lain Juga Mengkhawatirkan

KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China pada Desember 2019 telah bermutasi menjadi begitu banyak varian.

Salah satu varian yang sangat diperhatikan dan mencuri perhatian dunia adalah varian Delta. Varian ini lebih menular dibanding varian lainnya.

Jika seseorang yang terinfeksi varian asli virus corona dapat menginfeksi 3 orang lain. Kemudian, orang yang terinfeksi varian Alpha dapat menginfeksi 5-6 orang lainnya.

Nah, varian Delta berpotensi menularkan virus 40 persen lebih banyak dibanding varian Alpha.

Dengan kata lain, seseorang yang terinfeksi varian Delta dapat menginfeksi 7-8 orang lainnya, dan seterusnya.

Bagi para ilmuwan, sebenarnya bukan hanya varian Delta saja yang mengkhawatirkan.

Dilansir dari CNN, Jumat (18/6/2021), menurut Dr. Scott Lindquist, ahli epidemiologi Washington, AS, mengatakan bahwa varian virus corona lain yang patut dikhawatirkan adalah varian Gamma atau P.1.

Varian Gamma ini sudah ditemukan di seluruh bagian AS. Untuk kawasan dengan tingkat vaksinasi rendah, seperti di Washington timur, kasus Covid-19 dengan varian Gamma meningkat.

Sejauh ini, tidak ada varian yang menunjukkan kemampuan untuk menghindari efek vaksinasi secara penuh.

Namun, beberapa varian telah menunjukkan kemampuan untuk menginfeksi kembali orang yang sembuh dari infeksi virus corona original (jenis virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Desember 2019) dan dapat menginfeksi orang yang baru divaksin sebagian (satu dosis).

Kendati demikian, para ahli vaksin sepakat bahwa orang yang divaksinasi lengkap memiliki respons kekebalan yang kuat dalam menjaga diri dari banyak varian.

Varian Gamma diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Varian Gamma yang juga masuk dalam variant of concern WHO dikhawatirkan karena menunjukkan bukti peningkatan penularan, penyakit yang lebih parah, efektivitas antibodi yang lebih rendah, efektivitas pengobatan yang lebih rendah, atau masalah diagnostik.

Menurut pelacak varian CDC sendiri, varian Gamma telah terdeteksi di setiap negara bagian AS.

Sementara itu menurut John P. Moore, profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medicine mengatakan bahwa sejauh ini varian Delta telah menunjukkan kemampuan yang lebih unggul dibanding varian lain dari Covid-10.

"Kami telah melihat pola varian Delta ini lebih menular dibanding varian lain. Kami melihatnya empat kali lebih menular," kata Moore.

Menurut ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo, seseorang yang terinfeksi varian Delta berisiko menularkan virus corona dengan varian Delta ke 7-8 orang lainnya.

Ini 40 persen lebih tinggi dibanding varian Alpha. Seseorang yang terinfeksi Covid-19 dengan varian Alpha dapat menginfeksi 5-6 orang lainnya.

Sementara orang yang terinfeksi varian asli atau original yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China pada Desember 2019 bisa menularkan virus ke 3-4 orang.

Saat ini varian Delta pun sudah ditemukan ratusan kasus di Indonesia.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/22/113200823/tak-hanya-varian-delta-mutasi-virus-corona-lain-juga-mengkhawatirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke