Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Varian Mutasi Ganda Picu Lonjakan Kasus Covid-19 India, Ini Kata Ahli

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di India mengkhawatirkan. Rekor baru yang tercatat pada Kamis (22/4/2021), dilaporkan ada penambahan 314.835 kasus Covid-19 di India.

Laporan tersebut menandai jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia sejak pandemi dimulai Desember 2019.

Lonjakan kasus Covid-19 di India membuat para ahli kesehatan masyarakat khawatir. Mereka menduga, varian baru mungkin jauh lebih ganas dan sedang berlomba untuk menginfeksi negara dengan jumlah penduduk lebih dari 1,3 miliar orang itu.

Hingga Jumat (23/4/2021) pagi, India telah melaporkan lebih dari 16,25 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 186.900 orang meninggal karena virus corona.

Dilansir Aljazeera, Senin (19/4/2021), varian baru yang disebut mutasi ganda diyakini memicu gelombang baru kasus mematikan di India.

Ini menjadikannya negara terparah kedua di dunia. Pasien-pasien Covid-19 di India memenuhi rumah sakit dan krematorium.

Catatan tersebut membuat layanan kesehatan di India menjadi khawatir dalam menangani dan menampung pasien Covid-19.

Varian mutasi ganda di India

"Varian baru ini sedang kami ikuti dan pelajari," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis Organisasi Kesehatan Dunia tentang Covid, kepada wartawan.

“Varian yang memiliki dua mutasi ini (varian dengan mutasi ganda), juga terlihat pada varian lain di seluruh dunia. Mengkhawatirkan,” katanya.

Dia menambahkan, varian baru Covid-19 di India memiliki kemiripan dengan mutasi yang meningkatkan penularan serta mengurangi netralisasi.

"Ini mungkin menghambat kemampuan vaksin untuk mencegah mereka (varian baru)."

Varian Covid-19 baru menggarisbawahi sifat berbahaya dari virus, dan mengancam untuk menggagalkan upaya memerangi Covid-19 di India, meski dilakukan lockdown besar-besaran seperti tahun lalu.

Wabah yang meledak di India berisiko membatalkan keberhasilah yang diraih dengan susah payah atas patogen. Selain itu, strain baru ini diketahui sudah melonjak ke setidaknya 10 negara lain, saat ini.

Varian mutasi ganda menyebabkan rekor lonjakan di India?

Pengurutan genom menunjukkan varian sebagai kemungkinan penyebabnya, meskipun pemerintah India belum mengonfirmasi.

Prevalensi rata-rata varian melonjak hingga 52 persen dari sampel yang diurutkan pada bulan April dari hampir tidak ada di bulan Januari, menurut situs pelacak outbreak.info, yang menggunakan data dari repositori global GISAID.

"Di beberapa distrik di negara bagian Maharashtra - termasuk Mumbai yang menjadi episentrum gelombang saat ini yang memicu peraturan lockdown baru - prevalensi varian di sana lebih dari 60 persen," menurut Anurag Agrawal, direktur Dewan Ilmiah dan Lembaga genomik Riset Industri yang melakukan pengurutan.

Varian B.1.617 terdapat dalam sampel dari sekitar 10 negara bagian India.

"Sementara persentasenya dapat bervariasi, varian B.1.617 diperkirakan akan meningkat karena memiliki dua mutasi kritis yang membuatnya lebih mungkin menularkan virus dan melarikan diri dari kekebalan sebelumnya," kata Agrawal.

Kedua mutasi diketahui mengurangi - meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan - pengikatan antibodi yang diciptakan oleh infeksi dan vaksinasi, menurut Jesse Bloom, seorang profesor ilmu genom dan mikrobiologi di Universitas Washington.

“Mutasi di E484 dan L452 telah diamati secara terpisah, tetapi ini adalah garis keturunan virus utama pertama yang menggabungkan keduanya,” kata Bloom.

“Menurut saya varian virus baru ini penting untuk dipantau.”

“Kami menghitungnya - kami yakin bahwa banyak peningkatan jumlah reproduksi dapat dijelaskan oleh mutasi ini,” ungkap Nithya Balasubramanian, kepala penelitian perawatan kesehatan di Bernstein India, mengatakan kepada Bloomberg TV minggu ini.

Jadi, benar, mutasi adalah penyebab besar kekhawatiran.

Stephen Goldstein, seorang peneliti dalam virologi evolusioner di Universitas Utah berkata, kKetidakpatuhan terhadap jarak fisik, pemakaian masker, dan protokol kesehatan masyarakat lainnya mungkin juga telah berkontribusi pada lonjakan saat ini.

“Sulit untuk mengatakan apakah ada varian tertentu yang bertanggung jawab tanpa pekerjaan epidemiologis yang cukup ketat,” katanya.

Dia menambahkan, para ilmuwan akan membutuhkan sekuensing genom pada sampel yang mewakili virus untuk mengetahui persentase kasus di India yang terinfeksi varian ini.

“Sepertinya virus itu menyebar lebih cepat daripada varian yang sudah ada sebelumnya,” kata Rakesh Mishra, direktur Center for Cellular and Molecular Biology yang berbasis di Hyderabad - laboratorium lain di India yang melakukan pengurutan genom sampel Covid.

"Cepat atau lambat, ini akan menjadi umum di seluruh negeri, mengingat cara penyebarannya."

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/23/110000923/varian-mutasi-ganda-picu-lonjakan-kasus-covid-19-india-ini-kata-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke