Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kamasutra Satwa: Lalat Habiskan Waktu 2 Jam untuk Kawin

KOMPAS.com - Lalat adalah jenis serangga dari ordo Diptera. Mereka hinggap di mana-mana bahkan tak jarang hinggap di tumpukkan sampah.

Lalat adalah hewan yang sangat cepat. Mereka memiliki sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga keseimbangan saat terbang. Lalat mampu mengepakkan sayapnya 200 hingga 400 kali per detik.

Karena kecepatannya ini, lalat sulit ditangkap saat sedang kawin. Meski demikian, studi tentang reproduksi lalat telah menghasilkan banyak penelitian.

Penelitian terkini mengungkapkan, bahwa lalat menggunakan berbagai strategi untuk reproduksi yang sangat canggih.

Proses kawin antara dua lalat bisa memakan waktu hingga 2 jam. Lalu,bagaimana cara lalat kawin?

DIilansir Sciencing,  (30//2018) proses kawin dimulai saat jantan mendekati betina dan akan maju dari segala arah. Dengan cepat, dia akan "menyerang" atau melompat ke arah betina.

Jika perkawinan terjadi di udara, jantan dan betina akan jatuh ke permukaan. Posisi jantan biasanya mendarat di punggung (atas) dada betina, menghadap ke arah yang sama dengan betina.

Sepasang kaki depan jantan yaitu prothoracic dan mesothoracic, akan bertumpu pada pangkal sayap betina. Kaki belakang atau metathoracic jantan duduk di bawah perut betina di pangkal sayapnya.

Sayap betina menjulur, bergetar dengan cepat dan sering kali disertai dengan suara mendengung yang keras.

Selama proses tersebut, kaki paling belakang betina (metathoracic) terangkat ke udara dan terlipat di bawah sayapnya.

Setelah berada di posisinya, sang jantan bergerak maju, membelai kepala betina dengan kaki protoraksnya yang paling depan.

Jantan akan menempatkan bagian perut bawahnya, lalu tungkai depan (prothoraks)  berada di dada atau sayap betina.

Sedangkan kaki mesothoracic (tengah) jantan mungkin menggantung di samping perut betina atau di pangkal atau atas sayapnya.

Perkawinan bisa berlangsung dari 30 menit hingga 2 jam. Logikanya, waktu kawin yang lebih lama cenderung menghasilkan lebih banyak sperma yang berguna.

Sperma disimpan di dalam wanita, tepatnya di spermatheacae yang menahan sperma sampai sel telur dilepaskan dari ovarium.

Setelah dibuahi, betina melepaskan telur melalui ovipositornya, yaitu bagian tubuh siklis yang  keluar saat akan mengarahkan telur ke media yang sesuai.

Setelah lalat betina kawin, spermatheacae akan menyimpan sperma, dan dia tidak lagi membutuhkan bantuan jantan.

Maka dari itu, para jantan berusaha keras untuk tetap bereproduksi dan mempertahankan garis keturunannya.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Texas A&M, lalat jantan yang tidak 'perawan' malah menunjukkan keunggulan reproduktif.

Para jantan akan mampu menyesuaikan perilakunya, dan belajar dari pengalaman sebelumnya kemudian akan lebih berhasil pada penaklukan berikutnya

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/22/200500823/kamasutra-satwa--lalat-habiskan-waktu-2-jam-untuk-kawin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke