Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Perbedaan Porang, Iles-iles, Suweg, dan Walur | Jenis Vaksin Covid-19

KOMPAS.com - Perbedaan porang, iles-iles, suweg, dan walur hingga jenis-jenis vaksin Covid-19 yang ada di dunia menjadi berita populer Sains edisi Rabu (21/4/2021) hingga Kamis (22/4/2021).

Selain itu, memperingati hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, kita diingatkan kembali akan rapot angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang masih merah.

Berita populer lainnya, BMKG menyebut sejak akhir Januari 2021 ada 63 rentetan gempa mengguncang Samosir, Sumatera Utara. Rentetan gempa ini dipastikan gempa swarm. Apa itu?

Berikut ulasan berita populer Sains:

1. Perbedaan porang, iles-iles, suweg, dan walur

Selain Porang, tanaman Suweg, Iles-iles, dan walur menjadi tanaman yang semakin banyak dicari, juga dibudidaya oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Namun, tahukah Anda meskipun tanaman-tanaman tersebut merupakan satu famili yang sama, yaitu Amorphophallus, faktanya memiliki ciri khas dan karakteristik tanaman yang berbeda.

Guru Besar sekaligus Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si mengatakan, dari 200 spesies tanaman Amorphophallus, hanya ada tiga jenis yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Jenis tersebut adalah Amorphophallus konjac, A. paeoniifolius (suweg), dan A. muelleri (porang atau iles-iles).

Edi juga menegaskan, bahwa porang ini berbeda dengan acung (A. variabilis).

Perbedaan ciri-ciri dan manfaat keempat tanaman itu baca selengkapnya di sini:

Perbedaan Porang, Iles-iles, Suweg, dan Walur, dari Ciri hingga Manfaatnya

Jenis-jenis vaksin Covid-19 yang ada di dunia saat ini dikembangkan dengan berbagai metode dan teknologi.

Ada 4 jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan dunia saat ini, yakni:

  • Inactivated vaccine (virus yang dilemahkan)
  • Messenger RNA (mRNA)
  • Vaksin vektor virus
  • Subunit vaksin

selengkapnya baca di sini:

Jenis-jenis Vaksin Covid-19 di Dunia, dari Teknologi dan Cara Kerjanya

Sejak tanggal 23 Januari 2021 hingga 20 April 2021, BMKG mencatat 63 rentetan aktivitas gempa dengan magnitudo kecil berkedalaman sangat dangkal di Samosir, Sumatera Utara.

Rentetan gempa ini memiliki magnitudo terkecil 0,8 dengan kedalaman 2 km yang terjadi pada 19 April 2021. Sedangkan gempa dengan magnitudo terbesar mencapai 3,9 yang terjadi pada 15 Maret 2021 dengan kedalaman 5 km.

Berdasarkan seluruh data gempa yang dicatat BMKG, sebagian besar rentetan gempa yang terjadi memiliki magnitudo kurang dari 2,4 dengan kedalaman kurang dari 5 km.

"Jika mencermati aktivitas gempa yang terjadi maka dapat disimpulkan bahwa rentetan gempa ini termasuk dalam klasifikasi tipe gempa kerumunan atau gempa swarm," kata Daryono.

Dijelaskan Daryono, swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.

Aktivitas gempa swarm Samosir ini meskipun magnitudonya kecil tetapi terjadi cukup intensif.

Apa masyarakat Samosir perlu mewaspadai rentetan gempa ini? Baca selengkapnya di sini:

63 Gempa Guncang Samosir Sejak Januari 2021, BMKG Pastikan Gempa Swarm

RA Kartini meninggal pada 17 September 1904 di Rembang saat berusia 25 tahun. Ia meninggal empat hari setelah melahirkan putra pertamanya.

Peristiwa ini mengingatkan kita, bahwa kematian ibu dan bayi usai melahirkan sudah terjadi sejak lama.

Diberitakan Kompas.com 4 Februari 2021, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, saat ini angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi.

"Di Indonesia, angka kematian ibu dari data tahun 2015 dari susenas masih cukup tinggi dengan 305 per 100.000 penduduk dan angka kematian bayi pada tahun 2017 sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup," ujar Hasto.

Angka ini masih jauh dari target global, di mana pada 2030 dunia mendorong angka kematian ibu harus di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.

Ada 6 fakta menarik tentang angka kematian ibu, baca selengkapnya di sini:

Jadi Penyebab Wafatnya Kartini, Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Tinggi

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/22/060000723/-populer-sains-perbedaan-porang-iles-iles-suweg-dan-walur-jenis-vaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke