Spesies Baru Laba-laba Merak, Berwajah Oranye Mirip Tokoh Animasi Nemo

KOMPAS.com - Spesies baru laba-laba merak ditemukan di Australia Selatan.

Karena memiliki wajah oranye dengan garis-garis putih menawan, ahli arachnolog yang mendeskripsikan laba-laba itu menamainya Nemo.

Benar, nama ini terinspirasi dari ikan badut yang terkenal dalam film Pixar.

Tidak seperti tokoh protagonis pemberani dalam film animasi tahun 2003 "Finding Nemo," laba-laba ini tidak hilang, hanya belum pernah diketahui oleh sains.

Fotografer dan penggemar laba-laba Australia, Sheryl Holliday, menangkap gambar laba-laba tahun lalu dan membagikannya di Facebook.

Hal itu membuat arachnida berwajah oranye ini menjadi perhatian Joseph Schubert, ahli taksonomi laba-laba di Museum Victoria di Melbourne, Australia.

"Saya pikir, 'Oh, wow. sepertinya ini spesies baru.' Jadi saya menghubungi dia (Sheryl Holliday), dan akhirnya dia mengirimi saya beberapa spesimen," kata Schubert, seorang mahasiswa di Diagnostik Invertebrata Lab di Universitas Murdoch dalam sebuah pernyataan.

Saat itu, Schubert telah mengidentifikasi 13 spesies laba-laba merak lainnya dalam genus Maratus, dan dia menamai tujuh di antaranya pada tahun 2020.

Sementara Sheryl Holliday adalah seorang petugas lapangan ekologi untuk Nature Glenelg Trust. Dia menemukan laba-laba Nemo di ekosistem lahan basah berawa dekat Gunung Gambier Australia Selatan.

Ada lima ekor laba-laba Nemo yang dikumpulkan Sheryl, empat jantan dan satu betina, pada November 2020. Kelima laba-laba itu kemudian dikirimkan ke Schubert.

Dilansir Live Science, Kamis (1/4/2021), Schubert menamai laba-laba cantik ini Maratus nemo. Hal ini dilaporkan di jurnal Evolutionary Systematics yang terbit edisi 25 Maret 2021.

Tentang Maratus nemo

Seperti pada spesies laba-laba merak lainnya, warna cerah M. nemo hanya muncul pada spesies jantan, sedangkan betinanya sebagian besar berwarna coklat. Ini hal yang sama seperti betina genus Maratus lainnya.

"Oleh karena itu, identifikasi betina M. nemo mungkin bergantung pada apakah mereka ditemukan dekat dengan M. nemo jantan," tulis Schubert dalam penelitiannya.

M. nemo jantan memiliki tubuh cokelat tua bertabur putih, dan bercak oranye di dekat kaki dan persendian kaki mereka.

Wajah mereka berwarna oranye cemerlang, dengan garis putih horisontal di bawah mata dan garis putih vertikal yang lebih pendek di atas kepala mereka.

Setiap laba-laba seukuran sebutir beras. Laba-laba M. nemo jantan berukuran tidak lebih dari 0,17 inci (4,25 milimeter) dan betina berukuran lebih besar hingga 0,2 inci (5 mm).

Laba-laba merak jantan dikenal karena tarian pemikat pasangannya yang rumit, dan M. nemo tidak terkecuali.

Schubert mengamati seekor M. nemo jantan memulai tarian dengan mengangkat satu kaki dan perlahan-lahan "melambaikannya" dalam posisi tertekuk sebagian.

Kemudian, saat seorang betina mendekat, sang pejantan melambaikan kedua kaki depannya dengan antusias sambil mengayunkan bokongnya.

"Ini menciptakan getaran yang dapat didengar di daun tempat dia menari," Schubert melaporkan.

Namun, ini hanya tampilan parsial di lingkungan buatan.

"Di alam liar, M. nemo jantan mungkin menunjukkan tampilan pemikat pasangan yang lebih lengkap dengan berbagai mode," tulis Schubert dalam penelitian tersebut.

Sampai saat ini, para peneliti telah menamai 92 spesies laba-laba merak Australia.

Menurut penelitian tersebut, dari jumlah tersebut 76 spesies dideskripsikan sejak 2010.

Menurut Schubert, menemukan dan mengidentifikasi spesies yang tidak diketahui di Australia, seperti M. nemo, lebih mendesak dari sebelumnya. Ini karena sebagian besar satwa liar di benua itu terancam oleh hilangnya habitat, kebakaran hutan dan meluasnya penggunaan pestisida.

"Kira-kira hanya 30 persen dari keanekaragaman hayati Australia yang secara resmi telah didokumentasikan secara ilmiah, jadi ini berarti kita bisa kehilangan spesies bahkan sebelum kita tahu bahwa mereka ada," kata Schubert.