Cuaca ekstrem yang dimaksudkan meliputi hujan intensitas ringan hingga lebat, gelombang tinggi, pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB), serta potensi bencana hidrometeorologi.
1. Potensi curah hujan tinggi
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan kondisi hujan intensitas ringan hingga lebat ini berpeluang terjadi mulai hari ini 26 Maret hingga 1 April 2021.
Hujan intensitas ringan dalam sepekan
Berikut daftar wilayah yang berpeluang hujan ringan 26 Maret -1 April 2021.
- Sebagian besar Sumatera bagian utara
- Sebagian besar Sumatera bagian selatan
- Sebagian besar Sumatera bagian timur
- Sebagian Jawa
- Sebagian Bali
- Sebagian Nusa Tenggara
- Kalimantan
- Sulawesi bagian utara
- Sulawesi bagian selatan
- Sulawesi bagian tenggara
- Maluku bagian utara
- Maluku bagian tengah
- Sebagian besar Papua
Hujan intensitas lebat dalam sepekan
Selain potensi hujan dengan curah intensitas ringah, sejumlah wilayah lainnya bahkan berpotensi mengalami curah hujan dengan intensitas lebat dalam sepekan ke depan.
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Selatan
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku Utara
- Papua
- Papua Barat
2. Gelombang tinggi
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan cuaca maritim saat ini juga perlu diwaspadai.
"Begitu pula dengan cuaca maritim masih perlu diwaspadai, terutama saat masih terjadi pemanasan di wilayah Indonesia terkait pergerakan semu Matahari," kata Eko dalam jumpa pers BMKG, Kamis (25/3/2021).
Menurut dia, pergerakan semu Matahari ini biasanya dapat menurunkan tekanan udara yang menyebabkan angin sangat kencang, dan berpotensi gelombang tinggi utamanya di masa peralihan dan musim kemarau.
3. Bencana hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi adalah dampak daripada kondisi cuaca yang terlampau ekstrem, baik saat di musim hujan maupun musim kemarau.
Pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) juga masih perlu diwaspadai di masa pancaroba, karena sering terjadi kondisi ekstrem.
Selai itu, ketika memasuki musim kemarau nanti masyarakat di wilayah rawan perlu mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan terutama untuk wilayah Riau, Kalimantan, dan Papua.
Kedua hal ini tentunya akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan jelas ini akan berpengaruh pada penerbangan akibat kabut asap ataupun awan Cumulonimbus.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Fachri Radjab mengatakan, bahwa saat ini masih dalam periode peralihan, sehingga tetap perlu waspada cuaca ekstrem.
"Masih perlu diwaspadai terutama di musm pancaroba biasanya terjadi hujan lebat disertai petir, angin puting beliung bahkan ada juga hujan es," ujar Fachri.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/26/180300023/bmkg-ingatkan-waspada-cuaca-ekstrem-hingga-1-april-mendatang